Malang (Antara) - Sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bululawang Kabupaten Malang, Jawa Timur memiliki cara unik dan kreatif untuk memanjakan konsumen dengan menyediakan kamar mandi berfasilitas layaknya hotel dan menjadi tempat favorit para pemudik Lebaran 2016.

Seperti yang terlihat pada Minggu, sebagian pengunjung yang memanfaatkan fasilitas di SPBU yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu adalah mereka yang sedang melakukan perjalanan jauh dan akan kembali ke rantau setelah berlebaran di kampung halaman.

Hanya dengan membayar Rp15.000, pengunjung bisa menyegarkan diri di kamar mandi yang dilengkapi dengan "bathtub" dan air panas. Handuk warna putih dan sabun rendam pun disediakan layaknya hotel berbintang. Tapi handuk dan botol sabun tersebut harus dikembalikan.

Bagi yang merasa harga tersebut kemahalan, juga terdapat pilihan yang lebih murah, yaitu Rp8.000 untuk mandi air panas dengan "shower", tapi tidak dilengkapi "bathtub". Yang ingin lebih murah lagi, ada tarif Rp4.000, mandi dengan air biasa, tapi tetap dipinjamkan handuk dan sabun.

"Wah jadi segar untuk memulai lagi perjalanan jauh," ucap Hendro, pemudik asal Surabaya yang akan kembali ke Jakarta bersama lima orang anggota keluarga.

Hendro bersama istri dan tiga orang anaknya, menggunakan fasiltas kamar mandi bertarif Rp8.000 sehingga secara total hanya mengeluarkan Rp40.000 untuk menyegarkan diri, setelah sebelumnya kelelahan menyetir seorang diri dari Surabaya.

Selain kamar mandi dengan tiga pilihan harga, SPBU tersebut juga menyediakan sarana lain yang cukup lengkap, mulai dari toko swalayan (mini market), mushalla, ATM, serta restoran dan kafe.

Selama melakukan perjalanan jauh yang menguras tenaga, para pemudik yang mengendari mobil maupun motor banyak yang memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh SPBU di sepanjang jalur pantai selatan Jawa maupun jalur utara (Pantura).

Mas'ud, seorang pengendara motor yang akan kembali ke Malang dari Banyuwangi menuturkan bahwa ia bisa menghabiskan waktu lebih dari sepuluh jam di perjalanan karena harus banyak istirahat.

"Karena membawa anak kecil, saya sering berhenti di SPBU untuk istirahat, buang air kecil dan shalat. Saya tidak berani untuk memaksakan diri kalau kantuk mulai terasa, tempat pertama yang saya cari adalah SPBU," tuturnya.

Maharani, seorang petugas bagian kamar mandi dan toilet mengatakan bahwa saat mudik beberapa waktu lalu, ia sempat kewalahan melayani tamu yang ingin memanfaatkan fasilitas tersebut.

"Kita sampai kehabisan persediaan handuk dan sabun, tapi beruntung pengunjung membawa handuk masing-masing," ujar Maharani yang memperkirakan setiap hari melayani lebih dari seratus pengunjung, terutama pada puncak arus mudik.

Berdasarkan pemantauan selama arus mudik dan balik di sepanjang jalur selatan, pengguna jalan, terutama pemudik sepeda motor, lebih memilih istirahat di SPBU, meski pihak Polres dan Dinas Perhubungan di masing-masing daerah juga menyediakan tempat istirahat (rest area).

Lebih lengkapnya sarana yang ada di SPBU menjadi alasan utama para pemudik yang tidak sekadar istirahat, tapi juga shalat dan mengisi bahan bakar sekaligus.

Akibatnya, banyak tempat peristirahatan yang disediakan di halaman Polsek di sepanjang jalur selatan Jawa terlihat kosong melompong.(*)

Pewarta: Atman Ahdiat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016