Surabaya (Antara Jatim) - Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Kota Malang Bripka Seladi menerima penghargaan dari Kapolri berupa Tanda Kehormatan yang diserahkan Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji saat memimpin upacara HUT ke-70 Polri/Bhayangkara di lapangan Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat.

"Bripka Seladi merupakan contoh pribadi yang patut diteladani, karena dia bertugas di tempat yang kata orang merupakan 'tempat basah', tapi dia memiliki mentalitas yang baik. Reformasi mentalitas itu yang harus dipacu, apalagi Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menekankan hal itu," ujarnya.

Dalam amanatnya, kata Kapolda Jatim --yang membacakan amanat itu dalam upacara Hari Bhayangkara 2016--, Presiden Jokowi meminta jajaran Polri untuk melakukan instropeksi dalam reformasi Polri, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, memberantas terorisme dan membasmi narkoba.

"Saya harap permintaan Presiden yang menekankan pada pelayanan Polri yang terbaik itu ditindaklanjuti jajaran Polri se-Jatim. Kalau tidak (ditindaklanjuti), ya akan saya tindak. Bripka Seladi itu meski bintara merupakan contoh dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," katanya.

Setelah mengikuti Hari Bhayangkara di Mapolda Jatim itu, anggota Satlantas Polres Kota Malang Bripka Seladi yang juga dikenal sebagai "polisi pemulung (sampah)" itu mengaku bangga dan bersyukur menjadi Polri, karena polisi sekarang sudah lebih maju sesuai harapan pimpinan Polri saat ini.

"Saya bukan contoh dan juga bukan guru, tapi saya hanya mengajak kita untuk tidak menyimpang dari harapan pimpinan Polri yakni menjadi polisi yang jujur, disiplin, melayani masyarakat tanpa pamrih, tidak arogan, dan dekat dengan masyarakat," tuturnya.

Ditanya tentang penilaiannya terhadap Polisi Lalu Lintas sekarang, ia menyatakan Polisi Lalu Lintas sekarang sudah lain dari sebelumnya. "Polantas sekarang sudah bagus, tidak arogan dan tidak suka membentak-bentak di jalanan. Kalau pun ada masyarakat yang mengerti, cukup didekati," ucapnya.

Oleh karena itu, dirinya merasa puas bisa melaksanakan harapan Kapolri untuk sebisa mungkin melayani masyarakat dan tidak arogan atau mentang-mentang, sehingga masyarakat tidak takut tapi masyarakat justru dekat dengan polisi.

"Saya puas, saya bangga, karena itu meski setahun lagi pensiun, nanti kalau pensiun akan tetap menjadi pemulung," ujar suami dari Ny Ngatiani dan ayah dari tiga anak yang kelahiran Malang pada 21 Februari 1959 itu.

Selain Bripka Seladi yang juga mendapat penghargaan dari Ketua DPR RI Ade Komarudin pada 23 Mei 2016 itu, upacara Hari Bhayangkara di Mapolda Jatim juga ditandai dengan penghargaan dari Presiden untuk lima anggota Polri di Jatim dan pelepasan puluhan polisi yang purna wira dengan "pedang pora".

Sehari sebelum Hari Bhayangkara (30/6), 2.550 anggota Polda Jatim menerima kenaikan pangkat terhitung mulai 1 Juli 2016 yakni 355 orang mengalami kenaikan pangkat reguler perwira dan 2.199 orang mengalami kenaikan pangkat Brigadir.

"HUT ke-70 Polri di Jatim sudah dirayakan dengan serangkaian kegiatan, diantaranya bakti sosial, pengobatan gratis, khitanan massal, anjangsana sesepuh, ziarah, dan sebagainya. Bidang Humas sendiri mengadakan lomba foto bertema Polisi Humanis yang mencapai 192 foto," papar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol RP Argo Yuwono.

Ia menambahkan upacara Hari Bhayangkara di Mapolda Jatim (1/7) merupakan puncak acara yang dirangkai dengan Tasyakuran dan Buka Puasa Bersama yang dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo, jajaran TNI, dan anggota Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) serta tokoh masyarakat. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016