Tulungagung (Antara Jatim) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V terus memperluas pasar produk solar nonsubsidi mereka, dexlite, ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU di Jawa Timur.
    
"Hari kami melakukan uji pasar dexlite secara perdana di Kabupaten Tulungagung setelah sebelumnya juga melakukan hal serupa di Kabupaten Jombang, Kediri, Madiun serta Ngawi," kata General Manager Pertamina MOR V Ageng Giriyono saat peluncuran produk dexlite di SPBU 54.662.30 Kota Tulungagung, Kamis.
    
Saat ini di wilayah tugas Pertamina MOR V yang meliputi Jawa Timur, Bali dan Lombok, kata Ageng, jumlah outlet SPBU yang menjual dexlite tercatat sebanyak 240-an unit SPBU yang tersebar di 27 kabupaten/kota, termasuk di Bali.
    
"Perlahan namun pasti pasar dexlite dari nol sekarang sudah terus meningkat hingga kisaran 27 persen dari total pangsa pasar konsumsi solar di wilayah MOR V," katanya.
    
Sebagai produk solar nonsubsidi, Ageng mengklaim dexlite memiliki bilangan setana (cetana number/cet number) tinggi dibanding solar bersubsidi yang memiliki kadar setana sebesar 47.
    
Menurut Ageng, meski masih di bawah kualitas Pertamina dex namun dexlite disebutnya sudah memiliki kualitas cet number 51 dengan kadar sulfur antara 1.000-1.200 yang ramah terhadap mesin kendaraan.
    
"Dexlite cocok untuk  kendaraan-kendaraan bermesin diesel jenis baru yang memiliki fungsi detoksi ritmis sangat cepat, modern, dan tidak memicu efek bising pada suara mesin," ujarnya.
    
Ageng menjelaskan, penambahan outlet SPBU dexlite di wilayah Tulungagung dan sekitarnya merupakan bukti komitmen Pertamina untuk terus mengembangkan penjualan dexlite sebagai bahan bakar diesel nonsubsidi yang berkualitas tinggi kepada konsumen.
    
"Penambahan outlet ini juga untuk mempermudah konsumen mendapatkan produk dexlite pada masa menjelang Lebaran ini," ujarnya.
    
Bupati Tulungagung Sahri Mulyo yang turut hadir dan simbolis mengisikan dexite ke kendaraan dinasnya, mengapresiasi positif pengembangan pasar dexlite di wilayahnya.
    
Menurut Sahri, perluasan pasar dexlite bakal berdampak positif terhadap pengembangan sarana transportasi darat yang ramah lingkungan dan lebih bersih," ujarnya.
 
Selain itu, kata dia, Dexlite bisa menjadi alternatif bahan bakar diesel bagi kendaraan-kendaraan dinas/operasional pemerintah daerah yang selama ini masih menggunakan pertamina dex, sehingga lebih efisien terhadap penyerapan anggaran belanja daerah.

"Kami akan pertimbangkan penggunaan produk dexlite bagi kendaraan dinas dan operasional milik pemerintah daerah supaya anggaran bisa diperhemat," ujarnya.

Di wilayah MOR V, dexlite mulai dipasarkan di Surabaya pada 18 Mei 2016. Sejak peluncuran produk dexlite itu, kata Ageng, permintaan produk BBM untuk mesin diesel nonsubsidi ini terus meningkat hingga 10 persen dan akan terus ditingkatkan hingga 27 persen.

"Angka penjualan dexlite ke depan akan terus meningkat. Terlebih dengan bertambahnya fasilitas suplai dexlite dan seiring penambahan jumlah dan cakupan outlet SPBU di wilayah MOR V," kata Ageng.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016