Surabaya (Antara Jatim) - Tim Kodiklat TNI menilai Latihan Kesiapsiagaan Koarmatim Tahun 2016 telah dilaksanakan dengan sangat baik.
     
"Penilaian tim Kodiklat TNI dilakukan di Ball Room KRI Makassar-590 yang sandar di Dermaga Samudera 2, Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang (24/6)," kata Juni 2016," kata Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangan pers yang diterima Antara di Surabaya, Sabtu.
     
Penilaian diawali dengan penyampaian kaji ulang yang disampaikan oleh Ketua Tim penilai dari Kodiklat TNI Kolonel Laut (P) JRH. Simamora bahwa Satgas Operasi Bantuan Search and Rescue (SAR) kepada Basarnas guna pencarian dan penyelamatan korban musibah kecelakaan laut memperoleh nilai "Sangat Baik".
     
Namun, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan evaluasi untuk perbaikan di tahun depan, semangat dan kemampuan personel secara umum sangat baik.
     
Selesai penilaian, acara dilanjutkan dengan penutupan latihan oleh Komandan Kodiklat (Dankodiklat) TNI Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Dedi Kusnadi Thamim.
     
"Saya mengucapkan selamat kepada Pangarmatim yang telah sukses melaksanakan latihan SAR dengan baik, lancar dan aman," katanya dalam acara yang juga dihadiri Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI Laksamana Pertama (Laksma) TNI Harjo Susmoro.
     
Dalam Latihan Kesiapsiagaan Koarmatim Tahun 2016 itu, Satgas SAR Koarmatim, Basarnas, Polairud dan KPLP, menemukan 694 korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Talang di perairan selatan Kepulauan Karimun Jawa pada 20 Juni 2016.
     
Tim SAR Koarmatim mengerahkan satu Helly (helikopter) dan satu Pesud (pesawat udara) untuk mencari korban melalui udara. Tim SAR unsur laut itu dibagi menjadi tiga tim yang bertugas menyisir di perairan sekitar Kepulauan Karimun, karena diprediksi korban sudah terbawa arus.
     
"Setelah melakukan pencarian selama dua jam, akhirnya korban pertama ditemukan oleh KRI Kakap-811 dalam kondisi meninggal," katanya.
     
Selanjutnya, daerah pencarian dipersempit di sekitar korban ditemukan. Berkat kerja keras dan pantang menyerah dari tim SAR gabungan, kembali satu persatu korban, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal.
     
Menurut keterangan korban selamat, diperkirakan masih ada korban yang terjebak di dalam bangkai Kapal Talang yang tenggelam.
     
Berdasar informasi tersebut, Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) SAR Kolonel Laut (P) Haris Bima Bayuseto memerintahkan tim Satkopaska Koarmatim dan tim penyelam Dislambair Koarmatim melaksanakan penyelaman guna mencari korban lainnya.
     
Akhirnya, selama satu jam pencarian, tim Kopaska dan Dislambair berhasil menemukan korban dalam kondisi kritis untuk dilakukan evakuasi menggunakan heli dan dibawa menuju Pangkalan Udara Militer Angkatan Darat (Lanumad).
 
"Selanjutnya, korban dibawa menuju Rumah Sakit Umum Tugurejo Semarang untuk menerima tindakan medis," katanya.
     
Setelah pencarian selama lima jam, mulai pukul 05.00 hingga pukul 10.00 waktu setempat, pencarian dihentikan karena diperkirakan korban telah berhasil ditemukan semua berdasarkan data penumpang.
     
Akhirnya, Dansatgasla SAR Kolonel Laut (P) Haris Bima Bayuseto menugaskan kembali kepada seluruh unsur SAR laut kembali ke pangkalan untuk mengevakuasi korban selamat maupun meninggal.         Berdasarkan data yang diperoleh dari jumlah keseluruhan korban berjumlah 694 korban yang ditemukan oleh unsur SAR laut, diantaranya KRI Kakap-811 dengan Komandan KRI Mayor Laut (P) Hastria Dwi Prakoso dan KN Kumba menemukan 143 korban selamat dan tiga orang meninggal.
     
Sementara itu, KRI Layang-635 dengan Komandan KRI Letkol Laut (P) Nopriadi berhasil menyelamatkan 28 korban dan tiga orang meninggal.
     
Lain halnya dengan KRI Makassar-590 dengan Komandan KRI Letkol Laut (P) Elmondo Samuel Sianipar serta KN Sadewa yang berhasil menemukan 515 korban selamat dan satu orang meninggal, dan Heli pun berhasil mengevakuasi satu korban selamat dalam kondisi kritis.
     
Sesampai di dermaga langsung dilaksanakan evakuasi, yakni korban ringan mendapat perawatan medis di posko kesehatan yang berada di dermaga, sedangkan pasien dengan luka berat segera di evakuasi di tiga rumah sakit di Semarang.
     
Latihan operasi dengan nama sandi "Jala Pawana-16" juga disaksikan langsung oleh Danpuslat Kodiklat TNI Marsma TNI Timbang Sembiring, M. Dirlat Kodiklat TNI Brigjen TNI Awaluddin, dan para Asisten Pangarmatim. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016