Sidoarjo (Antara Jatim) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Jawa Timur meminta kepada masyarakat waspada akan perubahan cuaca peralihan musim hujan ke musim panas seperti sekarang ini karena ada fenomena La Nina.

Prakirawan BMKG Juanda Ari Pulung Baskoro mengatakan dengan adanya La Nina tersebut maka hujan masih berpotensi terjadi meskipun saat ini sudah memasuki musim kemarau.

"Oleh karena itu kami meminta kepada warga masyarakat supaya mewaspadai perubahan cuaca karena peralihan tersebut sangat berpotensi terjadinya bencana banjir dan juga tanah longsor terutama untuk warga yang berada di lereng gunung," katanya Senin.

Ia mengemukakan, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk senantiasa melihat kondisi cuaca yang secara sporadis terjadi turun hujan di musim kemarau.

"La Nina sendiri merupakan fenomena turunnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik yang lebih rendah dari wilayah sekitarnya sehingga bisa mengakibatkan musim hujan di atas kawasan Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, curah hujan tinggi bisa terjadi di beberapa wilayah di Indonesia terutama di Jawa Timur bahkan beberapa wilayah bisa berpotensi banjir dan longsor.

"Hujan lebat yaitu dengan curah hujan tinggi antara 50-200 milimeter perhari masih terus terjadi. Untuk itu warga tetap diminta waspada terutama warga yang berada di daerah lereng gunung dan warga yang berada di daerah langanan bajir seperti Bojonegoro, Tuban dan Lamongan serta Gersik," katanya.
 
Menurutnya, warga yang tinggal di sekitar lereng harus mewaspadai tingginya curah hujan ini sebab curah hujan tinggi rawan menimbulkan banjir bandang.

"Selain longsor pihaknya juga meminta supaya kantong kantor bajir atau wilayah yang sering banjir segera menjaga saluran irigasi supaya tidak terjadi banjir yang bisa merendam rumah tempat tinggal mereka," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016