Pamekasan (Antara Jatim) - Pelatih Madura United FC Gomes De Oliviera meminta para pemain tetap fokus memenangkan pertandingan, meski laga lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 menghadapai Bali United tidak lagi digelar di Stadion Gelora Bangkalan, akibat sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin pada klub sepak bola itu.

"Meski bermain di tempat netral, tidak bisa dijadikan alasan karena stadion ini juga sama-sama di Jawa Timur," katanya dalam rilis yang disampaikan kepada Antara di Pamekasan, Minggu malam.

Pada laga lanjutan ISC 2016 yang akan digelar 20 Juni 2016 tersebut, klub sepak bola berjuluk "Laskar Sape Kerap" ini tidak lagi bermain di SGB, akan tetapi di Stadion Delta, Sidoarjo.

Hal ini dilakukan, karena Komisi Disiplin ISC memberikan sanksi melarang MU bermain di SGB menyusul aksi penggunaan "flare" oleh supporter "K-Chonk Mania" saat klub ini melayani Persiba Balikpapan pada 13 Juni 2016.

Aksi penggunaan "flare" dan bom asap oleh supporter "K-Conk Mania" itu menyebabkan wasit yang memimpin pertandingan, yakni Oki Dwi Putra harus dilarikan ke rumah sakit karena sesat nafas.

Sanksi pada klub sepak bola di Pulau Garam Madura itu dikhawatirkan akan mengganggu mental pemain sebab berlaga di luar Madura, dukungan supporter di lapangan dipastikan akan berkurang.

Namun pelatih MU Gomes De Oliviera berharap, sanksi  itu tidak terlalu diperhatikan pemarin, sehingga bisa mengganggu konsentransi dalam memenangkan laga.

"Kami sudah melakukan berbagai persiapan untuk pertandingan ini," katanya. 

Ia mengatakan, tim lawan yang akan dihadapi MU, yakni Bali United adalah tim yang memiliki kolektifitas yang bagus. Oleh karenanya, fokus pada pertandingan oleh para pemain harus diperhatikan.

"Meski bermain di tempat netral, tidak bisa dijadikan alasan karena stadion ini juga sama-sama di Jawa Timur," katanya. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016