Lumajang (Antara Jatim) - Warga di pesisir selatan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang mengungsi karena banjir rob atau air laut pasang akhirnya kembali ke rumah masing-masing, setelah perairan setempat kembali tenang.

"Hari ini semua warga yang mengungsi akibat banjir rob sudah kembali ke rumahnya karena gelombang laut sudah kembali tenang," kata Pelaksana tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Hendro Wahyono di Lumajang, Selasa.

Ratusan warga di pesisir selatan Lumajang yang menjadi korban banjir rob mengungsi ke rumah tetangga, sanak saudara, dan tempat penampungan sementara yang disediakan oleh perangkat desa setempat sejak Selasa (7/6).

"Saat ini cuaca di perairan selatan Lumajang sudah normal, sehingga warga yang mengungsi bisa kembali ke rumah, namun kami masih terus melakukan pendataan terhadap kerusakan akibat banjir rob tersebut," katanya.

Sedangkan untuk rumah semi permanen yang roboh dan rusak berat di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian sudah tidak bisa ditempati lagi karena diterjang banjir rob.

"Rumah yang roboh dan rusak berat di Pantai Watu Pecak itu bukan rumah permanen dan hanya menjadi tempat singgah saja bagi warga, sehingga mereka kembali ke rumahnya masing-masing," tuturnya. 

Menurut dia, BPBD Lumajang menutup total akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Pasirian-Tempursari yang terputus akibat banjir rob karena tidak bisa dilalui, sehingga masyarakat harus memutar ke akses jalan lama yakni jalan yang menghubungkan Pasirian-Pronojiwo.

"Jalur yang terputus tersebut memang jalan alternatif bagi warga Pasirian menuju ke Tempursari karena hanya memakan waktu 1,5 jam, sehingga warga Pasirian harus memutar melalui Pronojiwo untuk menuju ke Tempursari dengan jarak tempuh sekitar 3 jam," katanya menambahkan.

Ia mengaku belum bisa memastikan kerugian yang disebabkan banjir rob di kawasan pesisir selatan Lumajang karena pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan, namun ia mengimbau warga tetap waspada terhadap ancaman banjir rob susulan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini kepada sejumlah daerah terkait adanya gelombang tinggi gelombang tinggi di perairan selatan Pulau Jawa yang diperkirakan terjadi sejak 7-12 Juni 2016.

Berdasarkan peringatan BMKG, ketinggian gelombang di perairan selatan Pulau Jawa berkisar 2,5 meter hingga 4 meter yakni di Kabupaten Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Malang, Jember, Lumajang, dan Kabupaten Banyuwangi.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016