Tulungagung (Antara Jatim) - Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad nelayan yang dilaporkan hilang terseret gelombang pasang di sekitar Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis.
Operasi pencarian yang melibatkan Badan SAR Nasional, TNI AL, Polair dan nelayan sejak tiga hari lalu itu menemukan jasad nelayan atas nama Sukardi (40), mengapung sekitar empat mil laut dari bibir pantai.
"Kami temukan sekitar pukul 12.00 WIB setelah melakukan open SAR bersama tim rescue gabungan serta dukungan nelayan," kata Brian Gautama, Ketua Regu Tim Basarnas Pos SAR Trenggalek.
Ia mengatakan, sejak lokasi jasad ditemukan proses evakuasi berlangsung cepat.
Basarnas langsung melakukan pengambilan jasad nelayan dengan memasukkan ke dalam kantong jenazah dan membawanya ke tepi pantai.
"Kondisi jenazah sudah mulai mengalami pembengkakan akibat terlalu lama terendam di dalam air laut," kata Komandan Pos Pantai TNI AL Trenggalek Pelda Mujib Paujan.
Sesampainya di dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, petugas dari RS Bhayangkara langsung melakukan visum et repertum.
Hasilnya, kata Mujib, dipastikan kematian korban akibat tenggelam dan bukan karena ada unsur penganiayaan atau sebab lain.
"Jadi meninggalnya korban murni karena faktor kecelakaan laut. Itu kesimpulan yang diperoleh tim dan kepolisian setelah dilakukan visum luar oleh tim medis," ujarnya.
Sukardi (40) dilaporkan hilang pertama kali pada Selasa (7/6), sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat itu, warga hanya menemukan kapal kunthing (sejenis kapal sekoci dari bahan kayu) korban terdampar dengan posisi terbalik di Pantai Damas, sekitar lima kilometer dari Pelabuhan Prigi yang menjadi titik pemberangkatan Sukardi.
Sejak dinyatakan hilang, Basarnas Pos SAR Trenggalek dibantu tim rescue Polair, TNI AL dan Federeasi Nelayan Indonesia di Prigi aktif melakukan penyisiran di seputar kawasan Teluk Prigi.
Upaya pencarian sempat beberapa kali terkendala gelombang air pasang yang menyebabkan ombak tinggi, hingga akhirnya tim gabungan mendapati tubuh Sukardi sudah mengambang di tengah area lepas pantai Teluk Prigi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Operasi pencarian yang melibatkan Badan SAR Nasional, TNI AL, Polair dan nelayan sejak tiga hari lalu itu menemukan jasad nelayan atas nama Sukardi (40), mengapung sekitar empat mil laut dari bibir pantai.
"Kami temukan sekitar pukul 12.00 WIB setelah melakukan open SAR bersama tim rescue gabungan serta dukungan nelayan," kata Brian Gautama, Ketua Regu Tim Basarnas Pos SAR Trenggalek.
Ia mengatakan, sejak lokasi jasad ditemukan proses evakuasi berlangsung cepat.
Basarnas langsung melakukan pengambilan jasad nelayan dengan memasukkan ke dalam kantong jenazah dan membawanya ke tepi pantai.
"Kondisi jenazah sudah mulai mengalami pembengkakan akibat terlalu lama terendam di dalam air laut," kata Komandan Pos Pantai TNI AL Trenggalek Pelda Mujib Paujan.
Sesampainya di dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, petugas dari RS Bhayangkara langsung melakukan visum et repertum.
Hasilnya, kata Mujib, dipastikan kematian korban akibat tenggelam dan bukan karena ada unsur penganiayaan atau sebab lain.
"Jadi meninggalnya korban murni karena faktor kecelakaan laut. Itu kesimpulan yang diperoleh tim dan kepolisian setelah dilakukan visum luar oleh tim medis," ujarnya.
Sukardi (40) dilaporkan hilang pertama kali pada Selasa (7/6), sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat itu, warga hanya menemukan kapal kunthing (sejenis kapal sekoci dari bahan kayu) korban terdampar dengan posisi terbalik di Pantai Damas, sekitar lima kilometer dari Pelabuhan Prigi yang menjadi titik pemberangkatan Sukardi.
Sejak dinyatakan hilang, Basarnas Pos SAR Trenggalek dibantu tim rescue Polair, TNI AL dan Federeasi Nelayan Indonesia di Prigi aktif melakukan penyisiran di seputar kawasan Teluk Prigi.
Upaya pencarian sempat beberapa kali terkendala gelombang air pasang yang menyebabkan ombak tinggi, hingga akhirnya tim gabungan mendapati tubuh Sukardi sudah mengambang di tengah area lepas pantai Teluk Prigi. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016