"Nasi sei sekilas mirip dengan nasi campur di Jawa, namun yang khas adalah daging sei, kuliner khas Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Catur Irawan, wisatawan asal Pekalongan, Jawa Tengah.

Nasi sei sering dijumpai di beberapa tempat makanan di NTT. Nasi sei biasanya disajikan dengan mi bihun, sayur bunga pisang dan buncis, daging sei, dan sambal goreng teri.

Daging sei adalah olahan daging yang dimasak sei atau dimasak dengan diasapi. Ada beberapa olahan daging sei. Sei babi adalah jenis daging yang banyak diolah menjadi daging sei, namun daging sapi pun juga bisa diolah menjadi makanan manis tersebut.

Warga NTT, Royhan mengatakan Sei adalah olahan makanan daging sei babi atau sapi yang diiris tipis-tipis, dengan bumbu rempah-rempah dan garam. Masakan daging sei biasa disantap dengan sambal. 

"Bagi pengunjung muslim, disarankan lebih jeli memilih daging sei, karena kebanyakan daging sei adalah daging sei babi, meskipun ada juga daging sei sapi," kata Een, sapaan akrabnya.

Kata Sei, lanjutnya berasal dari bahasa Pulau Rote yang berarti daging tipis yang diiris memanjang. Daging Sei sepintas memang mirip daging asap (smoked beef) ala barat, namun dengan cita rasa yang berbeda.

"Proses pembuatan Sei terbilang sangat tradisional karena masih menggunakan bara api yang berasal dari arang dan daun kesambi. Kesambi atau kosambi adalah pohon yang bisa tumbuh di daerah kering," paparnya.

Proses pengasapan daging Sei diawali dengan mengiris daging memanjang dan melumurinya dengan garam. Kemudian digantung untuk mengeringkan kandungan air atau darah di dalam daging selama beberapa jam.

Sedangkan, daun kesambi digunakan sebagai penyaring panas dan asap yang berlebihan, sehingga aroma dan warna daging tetap terjaga.

Wisatawan Sidoarjo, Adit Hananta ketika mengunjungi Kabupaten Ende, Flores, NTT juga menyempatkan untuk berburu makanan khas NTT, yaitu daging Sei.

"Rasanya manis, enak dan gurih, mungkin karena dagingnya yang diasap terlebih dahulu, sehingga daging Sei membuat ketagihan," tuturnya.

Sei daging sapi dapat dijumpai di Rumah Makan Tanjung yang berada di Jalan Tim-tim 126, Kupang, NTT atau di beberapa tempat makanan lainnya. Silahkan mencobanya, mungkin bisa dijadikan referensi menu berbuka puasa. (*)

Pewarta: Laily Widya Arishandi

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016