Surabaya, (Antara Jatim) - Penukaran uang yang dilakukan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur ke beberapa pulau terluar dan terdepan di wilayah setempat selama sepekan yakni mulai Selasa (17/5) hingga Senin (23/5) menghasilkan total Rp3,7 miliar.
      
Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Syarifuddin Bassara di Surabaya, Selasa mengatakan penukaran di pulau terluar dilakukan untuk memastikan kelayakan uang rupiah di masyarakat dengan menyisir antara lain Pulau Bawean, Pulau Masalembu, Pulau Sapeken, Pulau Kangean dan Pulau Sapudi. 

Ia mengatakan penukaran terbanyak berada di Pulau Bawean yang mencapai Rp1,45 miliar, disusul Pulau Kangean Rp960,8 juta, Pulau Masalembu Rp500,2 juta, Pulau Sapeken Rp490 juta dan Pulau Sapudi Rp354,3 juta, dengan pecahan yang paling diminati adalah dari Rp10 ribu Rp5 ribu Rp2 ribu dan Rp1 ribu.

Bassara mengatakan, Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur melakukan aktivitas di beberapa pulau terluar dan terdepan itu dengan membawa uang tunai sebesar Rp6 miliar dari pecahan terkecil hingga terbesar menggunakan KRI Tombak TNI-AL yang dikomandani Letnan Kolonel Nurul Mukhlis.

"Kami membawa dua misi, yakni  penukaran uang rupiah secara langsung di masyarakat serta sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah ditambah pengenalan Bank Indonesia di masyarakat sekitar, utamanya pelajar," katanya.

Bassara mengatakan, layanan ini juga merupakan salah satu upaya Bank Indonesia agar seluruh lapisan masyarakat dapat bertransaksi dengan uang yang layak melalui upaya "jemput bola" dengan ke wilayah terdepan dan terluar.

"Pada setiap pulau yang kami kunjungi, layanan penukaran uang disambut antusiasme masyarakat dengan membludaknya antrian untuk menukarkan uang yang telah lusuh/rusak serta menukar dengan pecahan yang lebih kecil," ucapnya.

Selain menyelenggarakan penukaran uang, Bank Indonesia Jatim juga melaksanakan agenda "Bank Indonesia Mengajar" melalui sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah dan pengenalan Bank Indonesia di masyarakat. 

"Tujuan utama kegiatan ini agar masyarakat mengenal Bank Indonesia serta mengetahui uang rupiah asli sehingga lebih waspada terhadap peredaran uang palsu," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016