Surabaya (Antara Jatim) - Upacara peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-723 yang digelar di Taman Surya pada Selasa (31/6), ada nuansa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
    
"Pokoknya upacara HJKS kali ini nuansanya Jawa Timuran, Suroboyo-an," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas), Soemarno usai gladi resik upacara di Taman Surya, Senin.
    
Menurut dia, salah satu yang paling menonjol adalah bunyi musik gamelan dan kendang ala ludruk Suroboyo-an. Setiap pergantian bagian sesi acara upacara, terdengar lebih akrab di telinga dengan alunan musik khas Suroboyo yang dimainkan siswa-siswi SMK Negeri 12 Surabaya.
    
Seperti halnya ketika sesi Wali Kota Surabaya selaku inspektur upacara (Irup) memasuki lokasi upacara, ketika penghormatan kepada Irup upacara, atau ketika sesi lambang Surabaya di bawa masuk ke arena upacara.
    
Untuk paduan suara, juga menyajikan rasa baru. Bila biasanya, para siswa-siswi sebagai penyanyinya, ditempatkan di panggung sebelah Timur. Kali ini, mereka akan menyanyikan lagu-lagu kenangan Surabaya di tengah arena upacara.     

Adapun yang menarik, siswa-siswi SD hingga SMA ini menyanyikan lagu-lagu seperti Semanggi Suroboyo dan Jembatan Merah, dengan iringan orkestra. Suara gitar atau saxophone dan piano yang dimainkan siswa-siswi Surabaya, akan bersahut-sahutan.  
    
Satu lagi yang baru adalah adanya sesi potong tumpeng. Nantinya, di bagian akhir upacara, tumpeng setinggi 2,73 meter akan dibawa ke tengah lokasi upacara, lalu dipotong oleh wali kota. Pada sesi ini, ketika tumpeng dibawa, akan diringi oleh musik karawitan plus vokal dari siswa-siswi SMK 12.  
    
Kepala Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kota Surabaya, Eddy Christijanto menyebut upacara HJKS kali ini akan semarak dengan alunan musik khas Suroboyo.
    
Karenanya, upacara HJKS kali ini tidak ubahnya seperti sebuah resepsi. Meski begitu, Eddy menyebut suasana upacara HJKS ke-723 ini akan tetap berlangsung formal karena tetap ada penghormatan bendera merah putih.
    
"Ini bu wali langsung yang minta. Intinya kami ingin memunculkan suasana Surabaya tempo dulu melalui seni dan musik tradisional," ujarnya.
    
Untuk sesi pemotongan tumpeng, Eddy menyebut potongan tumpeng tersebut akan diserahkan wali kota kepada tokoh masyarakat. "Pokoknya upacara nya akan sangat berbeda dari biasanya. Wartawan harus melihatnya. Rugi kalau tidak ikut menjadi saksi upacara besok," ujarnya.
    
Kepala Bagian Humas Kota Surabaya, Muhamad Fikser mengatakan, upacara HJKS ke-723 kali ini memang akan sangat kental dengan nuansa Surabaya. Selain alunan musik, para peserta upacara juga akan mengenakan pakaian khas Surabaya. Dan setelah selesai upacara, juga akan ada pesta rakyat untuk warga Surabaya.
    
"Nantinya Pesta Rakyat akan menyajikan kuliner-kuliner khas Suroboyo. Pokoknya semua khas Suroboyo,” ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016