Bangkalan, (Antara Jatim) - Inkubator Bisnis Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan menyediakan konsultasi layanan konsultasi gratis pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi, sebagai upaya meningkatkan perekonomian rakyat kecil di Pulau Madura itu.
"Kami siap menjadi mitra konsultasi masyarakat Madura, karena Inkubator Bisnis UTM Bangkalan itu, memang merupakan lembaga dan fokus pada pengembangan ekonomi masyarakat, terutama kelompok usaha mikro," kata pengelola Inkubator Bisnis UTM Bangkalan Ummi Kalsum di Bangkalan, Minggu.
Ia menjelaskan, UMKM sebenarnya merupakan kekuatan ekonomi masyarakat Indonesia yang sebenarnya, akan tetapi dari sisi manajemen pengelolaan perlu diperbaiki.
Umi Kalsum menjelaskan, pada saat Indonesia mengalami krisis ekonomi pascareformasi pada 1999, banyak perusahaan di Indonesia yang tutup. Namun, kelompok usaha mikro tetap bertahan.
"Di Indonesia, termasuk di Pulau Madura ini, kelompok usaha mikro sangat dominan. Ini merupakan aset yang sangat bagus," ucapnya.
Data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur belum lama ini menyebutkan, jumlah UKM di Jawa Timur 6.853.931 unit dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 11.117.439 orang.
Sektor ini, juga telah menyumbang jumlah yang cukup fantastis untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Dari total penerimaan PDRB Jawa Timur sebesar Rp1.135 triliun, sebanyak 58,8 persen atau sebesar Rp548,9 triliun berasal dari sumbangan sektor koperasi dan UMKM.
Ummi Kalsum mengemukakan, jika penataan, dan pengelolaan pelaku usaha mikro semakin membaik, ia yakin perekonomian masyarakat juga akan semakin meningkat.
"Pemerintah dan perguruan tinggi saya kira harus bersinergi untuk memajukan perekonomian di sektor UMKM ini, apalagi kita telah memasuki pasar bebas," tuturnya.
Selain pembinaan, yang juga tidak kalah pentingnya dalam upaya memajukan koperasi dan UKM itu adalah adanya kemudahan bagi pelaku usaha untuk mendapatkan akses pinjaman modal.
Pemerintah telah menggelar program kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku usaha mikro, akan tetapi, belum semua pengusaha kecil bisa mengakses program baik ini.
"Peran lembaga penjamin juga penting, disamping perlunya pemerintah daerah membuat kebijakan yang berpihak," ujarnya, menambahkan.
Inkubator Bisnis UTM Bangkalan ini didirkan pada 19 November 2015 dan diresmikan langsung oleh Rektor UTM Dr Muh Syarif kala itu.
Di Pulau Madura ada dua universitas yang memiliki Inkubator Bisnis, yakni Universitas Madura (Unira) di Pamekasan dan UTM di Kabupaten Bangkalan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami siap menjadi mitra konsultasi masyarakat Madura, karena Inkubator Bisnis UTM Bangkalan itu, memang merupakan lembaga dan fokus pada pengembangan ekonomi masyarakat, terutama kelompok usaha mikro," kata pengelola Inkubator Bisnis UTM Bangkalan Ummi Kalsum di Bangkalan, Minggu.
Ia menjelaskan, UMKM sebenarnya merupakan kekuatan ekonomi masyarakat Indonesia yang sebenarnya, akan tetapi dari sisi manajemen pengelolaan perlu diperbaiki.
Umi Kalsum menjelaskan, pada saat Indonesia mengalami krisis ekonomi pascareformasi pada 1999, banyak perusahaan di Indonesia yang tutup. Namun, kelompok usaha mikro tetap bertahan.
"Di Indonesia, termasuk di Pulau Madura ini, kelompok usaha mikro sangat dominan. Ini merupakan aset yang sangat bagus," ucapnya.
Data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur belum lama ini menyebutkan, jumlah UKM di Jawa Timur 6.853.931 unit dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 11.117.439 orang.
Sektor ini, juga telah menyumbang jumlah yang cukup fantastis untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Dari total penerimaan PDRB Jawa Timur sebesar Rp1.135 triliun, sebanyak 58,8 persen atau sebesar Rp548,9 triliun berasal dari sumbangan sektor koperasi dan UMKM.
Ummi Kalsum mengemukakan, jika penataan, dan pengelolaan pelaku usaha mikro semakin membaik, ia yakin perekonomian masyarakat juga akan semakin meningkat.
"Pemerintah dan perguruan tinggi saya kira harus bersinergi untuk memajukan perekonomian di sektor UMKM ini, apalagi kita telah memasuki pasar bebas," tuturnya.
Selain pembinaan, yang juga tidak kalah pentingnya dalam upaya memajukan koperasi dan UKM itu adalah adanya kemudahan bagi pelaku usaha untuk mendapatkan akses pinjaman modal.
Pemerintah telah menggelar program kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku usaha mikro, akan tetapi, belum semua pengusaha kecil bisa mengakses program baik ini.
"Peran lembaga penjamin juga penting, disamping perlunya pemerintah daerah membuat kebijakan yang berpihak," ujarnya, menambahkan.
Inkubator Bisnis UTM Bangkalan ini didirkan pada 19 November 2015 dan diresmikan langsung oleh Rektor UTM Dr Muh Syarif kala itu.
Di Pulau Madura ada dua universitas yang memiliki Inkubator Bisnis, yakni Universitas Madura (Unira) di Pamekasan dan UTM di Kabupaten Bangkalan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016