Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung menjadi satu di antara lima daerah di Jatim yang berhasil memenangi lomba inovasi layanan publik tingkat nasional melalui program layanan pasien di Instalasi Rawat Darurat RSUD dr Iskak selama kurun 2015.
    
"Tulungagung mendaftarkan program layanan IRD RSUD dr Iskak karena dinilai memiliki kualitas manajemen pelayanan terbaik dibanding rumah sakit rumah sakit lain di Indonesia," kata Direktur RSUD dr Iskak, dr Supriyanto di Tulungagung, Sabtu.
    
Ia mengatakan, saat pertama kali lomba inovasi layanan publik digelar pada Agustus 2015, Pemkab Tulungagung percaya diri mendaftarkan fasilitas IRD RSUD dr Iskak sebagai program layanan publik unggulan untuk bersaing dengan lembaga maupun daerah-daerah lain.
    
Menurut Supriyanto, ada beberapa keistimewaan dimiliki fasilitas IRD RSUD dr Iskak yang tidak atau belum dimiliki rumah sakit-rumah sakit daerah maupun setingkat provinsi lain, seperti kemampuan menjangkau pasien kegawatdaruratan medis hingga lokasi, pemilahan pasien dalam tiga kelompok serta penanganan oleh tenaga ahli atau dokter khusus emergency.
    
"Selain itu tiap ruangan di IRD dr Iskak memiliki standar 'response time' yang terukur sebagaimana berlaku dalam standar layanan kegawatdaruratan medis internasional, yakni 0 menit untuk pasien ruang 'red zone' (parah), 15 menit untuk 'yellow zone' (sedang) maupun 'green zone' (ringan)," paparnya.
    
Manajemen penanganan yang baik dan memilik "standart operational procedure" yang terukur itu menurut Supriyanto menjadikan fasilitas IRD RSUD dr Iskak kerap menjadi percontohan rumah sakit-rumah sakit daerah lain se-Indonesia.
    
Inovasi layanan kesehatan medis RSUD dr Iskak tidak hanya berhenti di tingkat fasilitas IRD, namun berkembang ke seluruh fasilitas layanan medis di ruang lain baik rawat inap maupun rawat jalan, hingga terbentuknya fasilitas "emergency medical service" (layanan medis kegawatdaruratan) pada penghujung 2015 dan mampu menjangkau pasien di seluruh wilayah setempat.
    
"Modal inovasi yang sudah terbangun sejak lama ini menjadikan Kabupaten Tulungagung, khususnya RSUD dr Iskak memiliki nilai unggul dibanding layanan publik daerah-daerah lain," ujarnya.
    
Dalam lomba inovasi layanan publik yang barusan diumumkan di Malang pertengahan pekan lalu dan dihadir langsung oleh Wapres Jusuf Kalla, total awal peserta tercatat berjumlah 2.467 lembaga se-Indonesia.
    
Dari jumlah itu, tutur Supriyanto, pada akhir Maret 2016 pemerintah melalui Kementrian Dalam Negeri mengumumkan 99 nominator terbaik mulai dari tingkat kementrian, lembaga negara, BUMN, pemprov hingga pemkab-pemkot se-Indonesia.
    
"Dari 99 nominator itu lalu diseleksi lagi oleh tim dan didapat 35 program layanan publik terbaik, termasuk Kabupaten Tulungagung di dalamnya melalui program layanan IRD RSUD dr Iskak yang memang sudah kami rintis sejak lama," kata Supriyanto.
    
Ia mengatakan hal yang membedakan program layanan publik RSUD dr Iskak dibanding sebagian daerah lain, inovasi manajemen pelayanan di fasilitas IRD mereka tidak dibangun dan dipersiapkan untuk mengikuti lomba tingkat nasional melainkan memang untuk memenuhi standar kebutuhan layanan masyarakat di bidang kesehatan.
    
"Semangat layanan kesehatan yang kami lakukan adalah untuk menuju 'save community', yaitu suatu kondisi dimana masyarakat tidak perlu takut lagi untuk sakit dan masuk rumah sakit. Layanan medis terbaik dan terjangkau sesuai kemampuan ekonomi masyarakat menjadi motto RSUD dr Iskak," ujarnya.
    
Di Jatim, selain Tulungagung ada empat daerah lain yang juga ditetapkan sebagai peraih inovasi layanan publik terbaik bersama 30 kementrian/lembaga, BUMN dan pemprov se-Indonesia, yakni Kabupaten Banyuwangi, Bojonegoro, Pamekasan, Probolinggo, serta Pemprov Jatim yang menyabet lima piagam penghargaan dari pusat. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016