Istanbul, (Antara/Xinhua-OANA) - Para pemimpin negara di dunia mesti berkumpul dan berjuang mewujudkan penyelesaian politik guna mengatasi krisis kemanusiaan, kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Selasa (24/5).

Pemimpin PBB tersebut berbicara pada jumpa pers saat Pertemuan Puncak Kemanusiaan Dunia, dan memuji kegiatan itu serta prestasinya, tapi juga menyampaikan kekecewaan mengenai ketidak-hadiran sebagian pemimpin pemerintah.

"Sejauh ini, lebih dari 400 wakil dari negara anggota, organisasi dan kelompok secara keseluruhan telah membuat 1.500 komitmen dalam pertemuan puncak itu," kata Ban. "Tapi mengecewakan bahwa sebagian pemimpin dunia tak bisa hadir di sini, terutama dari negara G7 selain Kanselir Angela Merkel."

Ban Ki-moon memberi penghargaan atas keramahan Turki dan aksi pelopornya di bidang kemanusiaan, yang membuat pertemuan tingkat tinggi tersebut menjadi acara unik ketika dunia menghadapi tingkat penderitaan manusia yang tidak seimbang sejak berdirinya PBB.

"Kita memiliki kekayaan, pengetahuan dan kesadaran untuk saling memberi perawatan yang lebih baik. Tapi kita memerlukan tindakan yang dilandasi atas lima tanggung jawab inti," kata Sekretaris Jenderal PBB tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang. Tanggung jawab tersebut terdiri atas kepemimpinan politik untuk mencegah dan mengakhiri konflik, norma untuk memelihara umat manusia, tidak meninggalkan satu orang pun, berubah dari pengiriman bantuan menjadi diakhirinya keperluan dan penanaman modal pada sumber daya manusia.

"Saya menyampaikan seruan khusus kepada para pemimpin agar melakukan tindakan penting pada tingkat tertinggi, sebab mereka memiliki tanggung jawab unik untuk mewujudkan perdamaian dan kestabilan, dan mendukung orang yang paling rentan," kata Ban Ki-moon.

PBB akan terus berusaha mencapai sasaran pekerjaan umat manusia dan mendesak negara anggota agar memanfaatkan pengaruh mereka guna mendukung upaya yang telah dilancarkan oleh PBB, ia menambahkan. Ban juga menyatakan pertemuan dan forum tingkat-tinggi lain mengenai gerakan besar pengungsi dan migran akan diselenggarakan di New York, AS, pada 19 September tahun ini.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016