Surabaya (Antara Jatim) - Seekor lumba-lumba dengan berat sekitar 1 kuintal dan panjang 2,5 meter yang Terdampar di Pantai Nambangan, Kenjeran, Kota Surabaya, Minggu (22/5) dilepas di bawah kaki Jembatan Suramadu, Senin.
Rombongan dari nelayan dan perwakilan dari Resort 07 Kantor Sumber Daya Alam (KSDA) Surabaya melepas lumba-lumba itu di perairan selat Madura, sekitar kaki jembatan Suramadu.
"Kondisinya cukup baik, sudah bisa melompat-lompat dan makan ikan-ikan belanak yang ada di permukaan asekitar perairan itu," kata Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KTNI) Jatim Misbahul Munir usai mengantar ke laut lepas lumba-lumba jenis moncong botol itu.
Plt Dirut PDTS KBS Aschta Bustani Tajudin mengatakan lumba-lumba itu juga sempat mengalami stress.
"Mungkin saat terdampar, laut sedang surut, sehingga tubuhnya ada luka. Tapi setelah diperiksa, lukanya hanya goresan lecet-lecet, tidak sampai terbuka mengeluarkan darah. Terutama di sekitar sirip," kata Aschta.
Diketahui lumba-lumba itu terjaring nelayan saat menarik jaring rajungan, Minggu (22/5). Tapi kemudian dilepaskan dari jaring, namun saat nelayan kembali ke pantai, lumba-lumba itu mengikuti hingga akhirnya terdampar di pantai.
Setelah dilepas, beberapa warga banyak yang mengaku kecewa. Mereka ingin akan lumba-lumba itu dipelihara dan bisa menjadi tontonan warga.
"Kalau bisa dipelihara seperti di Taman Safari. Bisa ditontonkan, karena lumba-lumbanya lucu sekali," kata warga Nambangan Maisaroh yang sempat melihat lumba-lumba itu terdampar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Rombongan dari nelayan dan perwakilan dari Resort 07 Kantor Sumber Daya Alam (KSDA) Surabaya melepas lumba-lumba itu di perairan selat Madura, sekitar kaki jembatan Suramadu.
"Kondisinya cukup baik, sudah bisa melompat-lompat dan makan ikan-ikan belanak yang ada di permukaan asekitar perairan itu," kata Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KTNI) Jatim Misbahul Munir usai mengantar ke laut lepas lumba-lumba jenis moncong botol itu.
Plt Dirut PDTS KBS Aschta Bustani Tajudin mengatakan lumba-lumba itu juga sempat mengalami stress.
"Mungkin saat terdampar, laut sedang surut, sehingga tubuhnya ada luka. Tapi setelah diperiksa, lukanya hanya goresan lecet-lecet, tidak sampai terbuka mengeluarkan darah. Terutama di sekitar sirip," kata Aschta.
Diketahui lumba-lumba itu terjaring nelayan saat menarik jaring rajungan, Minggu (22/5). Tapi kemudian dilepaskan dari jaring, namun saat nelayan kembali ke pantai, lumba-lumba itu mengikuti hingga akhirnya terdampar di pantai.
Setelah dilepas, beberapa warga banyak yang mengaku kecewa. Mereka ingin akan lumba-lumba itu dipelihara dan bisa menjadi tontonan warga.
"Kalau bisa dipelihara seperti di Taman Safari. Bisa ditontonkan, karena lumba-lumbanya lucu sekali," kata warga Nambangan Maisaroh yang sempat melihat lumba-lumba itu terdampar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016