Jember, (Antara Jatim) - Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) mulai mempopulerkan keberadaan Kartu Tani dengan menggelar sarasehan dan sosialisasi di Padepokan H M Arum Sabil, Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.

"Acara ini sebagai upaya mendorong antusisame Kartu Tani di kalangan petani tebu dengan menggelar sarasehan bertema `Sosialisasi Kartu Tani Indonesia untuk Sinergi Menuju Swasembada Gula Berdaya Saing`," ucap Dirut Holding PT PTPN Elia Massa Manik dalam keterangan persnya di Jember.

Ia mengatakan, sarasehan yang digelar BRI, petani dan PTPN XI serta Pabrik Gula Semboro itu juga sebagai acara pembuka sebelum kartu tersebut diluncur oleh Presiden Joko Widodo di Jember.

"Kami berharap dengan Kartu Tani ini ada pengaruh positif dalam peningkatakan pendapatan petani, sehingga petani bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas pasokan tebu ke pabrik gula yang pada akhirnya tercapai swasembada gula," katanya.

Elia mengatakan untuk mencapai swasembada gula, pabrik gula di lingkungan BUMN akan mendongkrak skala produksinya hingga dua kali lipat.

"Kalau sekarang ini, produksi pabrik gula BUMN hanya 1,5 juta ton, dengan revitalisasi yang terus dijalankan maka produksi bisa mencapai 3 juta ton gula," katanya.

Sementara itu, Dirut PTPN XI Dolly Pulungan mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk mencapai swasembada gula, selain dengan Kartu Tani juga bekerja sama Asosiasi Petani Tebu rakyat atau APTRI dengan program radikalisasi tanaman.

Ketua Dewan Pembina APTRI HM Arum Sabil mengakui terobosan Kartu Tani memang sangat menarik dan sejalan dengan Nawa Cita Presiden Jokowi, karena tujuannya untuk kesejahteraan petani Indonesia.

"Ke depan, Kartu Tani ini juga akan dikembangkan bukan hanya untuk petani tebu tapi petani berbagai komoditi, juga peternak dan nelayan. Sebab, saat ini pilot projeknya masih di petani tebu," katannya.

Ia mengatakan dengan adanya Kartu Tani, banyak kemudahan yang didapat, bukan hanya dalam hal pengumpulan data, tapi juga pendanaan karena berfungsi sebagai Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

"Kita sampaikan ke petani, kalau mereka akan terdata, dan akan mendapatkan berbagai fasilitas, sehingga diharapkan tidak disalahgunakan karena bantuan dan program pemerintah nantinya ada basis datanya yaitu kartu ini," ucapnya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016