Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menggelar uji emisi gas buang kendaraan bermotor di Taman Surya, Rabu, dalam rangka memeriahkan rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) 2016.
    
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Irvan Wahyu Drajad mengatakan uji emisi kali ini akan dihelat di dua tempat yakni di Taman Surya dan Jalan. Ir. Soekarno samping gedung ESA Sampoerna pada Kamis (19/5).
    
"Sasaran pengujian adalah kendaraan roda empat berbahan bakan solar dan bensin yang melintasi Jalan Jaksa agung Suprapto," katanya.
    
Untuk itu, lanjut dia, Dishub menyiapkan 3 unit alat pengujian kendaraan berbahan bakar bensin, dan 3 unit alat untuk kendaraan berbahan bakar solar. Total ada 6 alat disiagakan di taman surya.
    
"Tujuan utama uji emisi sejatinya adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat atas perhatian terhadap kendaraanya," lanjut dia.
    
Jika kendaraan dalam kondisi yang prima, lanjut dia, tentu akan baik bagi pengendara maupun untuk lingkungan. "Ini merupakan salah satu cara menciptakan kualitas udara yang baik di lingkungan perkotaan," kata Irvan, Rabu (18/5).
    
Lebih lanjut, Irvan menegaskan bahwa kendaraan yang tak lolos uji gas buang tidak akan mendapat sanksi. Sebab, uji emsisi kali ini bersifat simpatik dengan mengedepankan unsur  edukasi. Kendaraan yang dinyatakan masuk dalam kategori rusak ringan akan mendapatkan fasilitas perbaikan gratis di lokasi.
    
"Kami bekerja sama dengan sejumlah vendor kendaraan untuk memberikan layanan perbaikan gratis di Taman Surya. Oleh karenanya, warga diharapkan memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya," ujarnya.
    
Lantas bagaimana dengan kendaraan yang lolos uji emisi? Irvan mengatakan pihaknya sudah menyiapkan reward berupa souvenir tas dengan persediaan terbatas, serta stiker bertuliskan "Kendaraan Ini Lolos Uji Emisi".
    
Secara keseluruhan, lanjut dia, Dishub menargetkan sebanyak 300 kendaraan bakal mengikuti uji emisi per harinya. Hal itu berkaca dari penyelenggaraan event serupa tahun lalu.
    
Salah satu pemilik kendaraan pribadi, Yudi (47) mengatakan bahwa dirinya merasa terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. Ia merasa, dengan adanya kegiatan seperti ini ia jadi mengerti jika kendaarannya mengalami kerusakan.
    
"Selain mengurangi polusi, saya jadi tahu apa mobil saya mengalami kerusakan, apalagi ada perbaikan ringan secara gratis," kata warga Semolowaru ini. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016