Surabaya, (Antara Jatim)  - Neraca perdagangan Jawa Timur pada Januari hingga April 2016 mengalami surplus 854,68 juta dolar Amerika yang dipicu penurunan nilai impor wilayah setempat hingga 15,61 persen.

"Penurunan impor dikarenakan turunnya impor sektor migas yang tercatat 799,41 juta dolar atau turun hingga 39,89 persen dibanding periode yang sama tahun 2015," ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono, di Surabaya, Rabu.

Selain itu, juga dipicu turunnya sektor nonmigas hingga 4.994,32 dolar Amerika, atau 9,77 persen dibanding tahun 2015.

Teguh mengatakan, turunnya impor juga didukung dengan naiknya nilai ekspor Jatim secara kumulatif, meski secara data eskpor April 2016 turun sebesar 8,10 persen. 

"Secara kumulatif hingga Januari-April 2016 nilai ekspor Jatim mencapai 6.648,41 juta dolar, atau naik 4,39 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Hal ini karena pulihnya ekonomi global yang memicu demand atau permintaan kembali tinggi," katanya.

Kenaikan ekspor, kata Teguh, dipicu naiknya ekspor migas Jatim sepanjang Januari-April 2016 yang tercatat 249,40 juta dolar atau naik hingga 73,81 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.

"Ekspor sektor nonmigas juga naik tipis. Total hingga April 2016 ekspor nonmigas Jatim mencapai 6.399,02 juta dolar, atau naik sebesar 2,79 persen dari Januari-April tahun 2015," katanya.

Untuk negara tujuan ekspor yang berkontribusi besar, kata Teguh adalah Swiss dengan nilai ekspor mencapai 238,84 juta dolar, diikuti Jepang 208,78 juta dolar, dan Amerika Serikat dengan nilai ekspor 163,13 juta dolar.

Ia berharap, tren postif ini bisa terus berlanjut dengan indikasi pulihnya ekonomi global secara perlahan-lahan, dan bisa membangkitkan kembali perekonomian Jawa Timur.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016