Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 795 Taruna dan Taruni dari Akademi TNI dan Polri mengunjungi Makodam V/Brawijaya dan "sarang petarung" Korps Marinir di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin.
Di Makodam V/Brawijaya, ratusan peserta latihan Bhinneka Eka Bhakti (BEB) Taruna Akademi TNI dan Akpol Tingkat I Tahun Pelajaran 2014/2015 itu mendapat pembekalan dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya.
Menurut Pangdam, kegiatan Bhinneka Eka Bhakti Taruna Akademi TNI dan Akpol Tingkat I Tahun Pelajaran 2015/2016 pada 16–20 Mei 2016 itu sangat penting dan berarti bagi para Taruna untuk memberikan data awal tentang profil TNI , baik TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri.
"Jadikan kegiatan (BEB) ini sebagai wahana untuk menambah wawasan, menggali pengalaman dan ilmu sebanyak-banyaknya. Jadilah taruna yang profesional, prajurit yang terlatih dan terdidik karena kalian telah dilengkapi dengan kelengkapan alutsista yang baik," katanya.
Pangdam V/Brawijaya mengatakan sekitar 35 tahun lalu dia pernah mengalami masa seperti taruna/taruni. "Jangan sia-siakan waktu, teruslah belajar meningkatkan kemampuan. Jika kalian malas, jangan pernah bermimpi 35 tahun mendatang akan berdiri seperti saya sekarang," katanya.
Dalam kesempatan itu, Pangdam mengingatkan perang masa kini yang bersifat tidak langsung dan disebut sebagai "Proxy War" seperti narkoba, pornografi, dan terorisme yang jika dibiarkan akan dapat mengancam keamanan negara.
"TNI juga harus ikut memperhatikan permasalahan dan jangan sampai kalian terkena. Simbol PKI belakangan ini terus muncul untuk melakukan membenaran. Mereka terus mencari kuburan massal anggota PKI, padahal pemberontakan yang mereka lakukan tahun 1964 di Madiun sangat kejam. PKI membunuh para ulama, kyai, dan tokoh masyarakat dengan kejam, apakah itu dibenarkan," katanya.
Ke-795 Taruna dam Taruni Akademi TNI dan Polri itu terdiri dari Akademi TNI sebanyak 500 orang dan dari Akademi Kepolisian 295 orang yang dipimpin oleh Komandan Resimen Candradimuka Akademi TNI Kolonel Inf Joko Handoko dan didampingi oleh Kepala Detasemen (Kaden) Taruna Akademi Kepolisian AKBP Anom.
Dalam kunjungan ke "sarang petarung" Korps Marinir di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, para Taruna dan Taruni itu disambut langsung Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Lukman.
Di Bhumi Marinir Karangpilang, para Taruna dan Taruni Akademi TNI dan Polri itu disuguhi dengan demonstrasi Mountaineering oleh prajurit Yontaifib-1 Mar, kemudian dilanjutkan dengan Tour Facility dari Yontaifib-1 Mar menuju Indoor Sport untuk menerima pengarahan Komandan Pasmar-1.
"Kegiatan (BEB) ini bertujuan untuk membuka wawasan, pandangan dan pemahaman serta penghayatan para Taruna dan Taruni tentang identitas, ciri khas dan jati diri satuan-satuan TNI dan Polri," kata Danpasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Lukman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Di Makodam V/Brawijaya, ratusan peserta latihan Bhinneka Eka Bhakti (BEB) Taruna Akademi TNI dan Akpol Tingkat I Tahun Pelajaran 2014/2015 itu mendapat pembekalan dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya.
Menurut Pangdam, kegiatan Bhinneka Eka Bhakti Taruna Akademi TNI dan Akpol Tingkat I Tahun Pelajaran 2015/2016 pada 16–20 Mei 2016 itu sangat penting dan berarti bagi para Taruna untuk memberikan data awal tentang profil TNI , baik TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri.
"Jadikan kegiatan (BEB) ini sebagai wahana untuk menambah wawasan, menggali pengalaman dan ilmu sebanyak-banyaknya. Jadilah taruna yang profesional, prajurit yang terlatih dan terdidik karena kalian telah dilengkapi dengan kelengkapan alutsista yang baik," katanya.
Pangdam V/Brawijaya mengatakan sekitar 35 tahun lalu dia pernah mengalami masa seperti taruna/taruni. "Jangan sia-siakan waktu, teruslah belajar meningkatkan kemampuan. Jika kalian malas, jangan pernah bermimpi 35 tahun mendatang akan berdiri seperti saya sekarang," katanya.
Dalam kesempatan itu, Pangdam mengingatkan perang masa kini yang bersifat tidak langsung dan disebut sebagai "Proxy War" seperti narkoba, pornografi, dan terorisme yang jika dibiarkan akan dapat mengancam keamanan negara.
"TNI juga harus ikut memperhatikan permasalahan dan jangan sampai kalian terkena. Simbol PKI belakangan ini terus muncul untuk melakukan membenaran. Mereka terus mencari kuburan massal anggota PKI, padahal pemberontakan yang mereka lakukan tahun 1964 di Madiun sangat kejam. PKI membunuh para ulama, kyai, dan tokoh masyarakat dengan kejam, apakah itu dibenarkan," katanya.
Ke-795 Taruna dam Taruni Akademi TNI dan Polri itu terdiri dari Akademi TNI sebanyak 500 orang dan dari Akademi Kepolisian 295 orang yang dipimpin oleh Komandan Resimen Candradimuka Akademi TNI Kolonel Inf Joko Handoko dan didampingi oleh Kepala Detasemen (Kaden) Taruna Akademi Kepolisian AKBP Anom.
Dalam kunjungan ke "sarang petarung" Korps Marinir di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, para Taruna dan Taruni itu disambut langsung Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Lukman.
Di Bhumi Marinir Karangpilang, para Taruna dan Taruni Akademi TNI dan Polri itu disuguhi dengan demonstrasi Mountaineering oleh prajurit Yontaifib-1 Mar, kemudian dilanjutkan dengan Tour Facility dari Yontaifib-1 Mar menuju Indoor Sport untuk menerima pengarahan Komandan Pasmar-1.
"Kegiatan (BEB) ini bertujuan untuk membuka wawasan, pandangan dan pemahaman serta penghayatan para Taruna dan Taruni tentang identitas, ciri khas dan jati diri satuan-satuan TNI dan Polri," kata Danpasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Lukman. (*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016