Surabaya (Antara Jatim) - Puluhan warga Kota Surabaya mengaku kekecewaan karena keinginannya untuk melihat Pawai Budaya dan Bunga dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-723 pada Minggu ini batal karena acara tersebut ditunda pada Minggu (22/5) tanpa ada pemberitahuan.
"Saya mau nonton pawai bunga. Makanya saya mengajak anak dan istri ke sini. Tapi kok batal acaranya," kata Warga Dupak Surabaya Suparno yang sudah sejak pukul 14.00 nongkrong di depan Gedung DPRD Surabaya Jalan Yos Sudarso.
Agar bisa menonton pawai bunga, mereka pun ada yang membawa tikar, seperti terlihat di depan SMAN 6, ada rombongan keluarga yang sudah menggelar tikar di pedestrian sambil menikmati aneka makanan kecil yang dibawa dari rumah. Selain itu ada juga yang duduk bergerombol di pedestrian maupun di atas sepeda motor.
Ketika diberitahu kalau pawai bunga yang seharusnya dilaksanakan pada Minggu (15/5) itu diundur, mereka terlihat kekecewa. "Kalau jadwalnya kan hari ini. Masak diundur," katanya.
Hal sama juga dikatakan warga Kelurahan Mojo Budi. Ia yang datang bersama keluarganya sudah duduk di kursi di dekat SMA Tri Murti. Budi mengatakan tujuannya untuk melihat pawai bunga. Agar tidak berdesak-desak dengan pengunjung lain, maka ia pun datang lebih awal sekitar jam 12.00 WIB.
"Masak sih diundur acara pawai bunganya minggu depan. Pantesan, kok jalannya tidak ditutup," katanya.
Menjelang sore, berangsur-angsur warga yang sudah sejak siang menunggu datangnya pawai bunga, akhirnya pulang karena apa yang ditunggunya tidak muncul.
Informasi dari salah satu panitia hari jadi yang namanya enggan disebut mengatakan kegiatan hari jadi ini mundur semua karena Wali Kota Surabaya Tri Rismarini ada tugas dinas ke luar negeri untuk memaparkan persiapan Surabaya menjadi tuan rumah UN Habitat atau pertemuan soal lingkungan hidup PBB.
Berdasarkan buku kegiatan HJKS ke-723 yang baru saja dikeluarkan, ternyata terjadi perubahan. Pada Minggu kedua ini, tak ada kegiatan besar. Seharusnya pawai budaya dan bunga dilaksanakan 15 Mei diundur menjadi 22 Mei. Biasanya dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB, kini diubah menjadi pukul 08.00 WIB.
Perubahan lainnya adalah festival rujak uleg yang dilaksanakan pada 22 Mei, akhirnya diundur pada 29 Mei pukul 09.00 WIB di Jalan Kembang Jepun.
Ketika dikonfirmasi kepada Wakil Ketua Panitia HJKS, Yayuk Eko Agustin mengatakan memang ada perubahan jadual. Dan alasannya karena soal teknis.
"Kalau acara itu diundur karena Bu Wali ke luar negeri, saya tidak tahu persis. Perubahan jadual ini karena persoalan teknis di lapangan saja," katanya.
Disinggung mengapa tidak ada sosialisasi ke masyarakat, Yayuk mengatakan itu wewenang Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya. "Tanya ke Bu Wiwiek (kadisbudpar) saja, persoalan parade budaya dan bunga itu," katanya.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati ketika dikonfirmasi wartawan tidak bisa dihubungi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Saya mau nonton pawai bunga. Makanya saya mengajak anak dan istri ke sini. Tapi kok batal acaranya," kata Warga Dupak Surabaya Suparno yang sudah sejak pukul 14.00 nongkrong di depan Gedung DPRD Surabaya Jalan Yos Sudarso.
Agar bisa menonton pawai bunga, mereka pun ada yang membawa tikar, seperti terlihat di depan SMAN 6, ada rombongan keluarga yang sudah menggelar tikar di pedestrian sambil menikmati aneka makanan kecil yang dibawa dari rumah. Selain itu ada juga yang duduk bergerombol di pedestrian maupun di atas sepeda motor.
Ketika diberitahu kalau pawai bunga yang seharusnya dilaksanakan pada Minggu (15/5) itu diundur, mereka terlihat kekecewa. "Kalau jadwalnya kan hari ini. Masak diundur," katanya.
Hal sama juga dikatakan warga Kelurahan Mojo Budi. Ia yang datang bersama keluarganya sudah duduk di kursi di dekat SMA Tri Murti. Budi mengatakan tujuannya untuk melihat pawai bunga. Agar tidak berdesak-desak dengan pengunjung lain, maka ia pun datang lebih awal sekitar jam 12.00 WIB.
"Masak sih diundur acara pawai bunganya minggu depan. Pantesan, kok jalannya tidak ditutup," katanya.
Menjelang sore, berangsur-angsur warga yang sudah sejak siang menunggu datangnya pawai bunga, akhirnya pulang karena apa yang ditunggunya tidak muncul.
Informasi dari salah satu panitia hari jadi yang namanya enggan disebut mengatakan kegiatan hari jadi ini mundur semua karena Wali Kota Surabaya Tri Rismarini ada tugas dinas ke luar negeri untuk memaparkan persiapan Surabaya menjadi tuan rumah UN Habitat atau pertemuan soal lingkungan hidup PBB.
Berdasarkan buku kegiatan HJKS ke-723 yang baru saja dikeluarkan, ternyata terjadi perubahan. Pada Minggu kedua ini, tak ada kegiatan besar. Seharusnya pawai budaya dan bunga dilaksanakan 15 Mei diundur menjadi 22 Mei. Biasanya dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB, kini diubah menjadi pukul 08.00 WIB.
Perubahan lainnya adalah festival rujak uleg yang dilaksanakan pada 22 Mei, akhirnya diundur pada 29 Mei pukul 09.00 WIB di Jalan Kembang Jepun.
Ketika dikonfirmasi kepada Wakil Ketua Panitia HJKS, Yayuk Eko Agustin mengatakan memang ada perubahan jadual. Dan alasannya karena soal teknis.
"Kalau acara itu diundur karena Bu Wali ke luar negeri, saya tidak tahu persis. Perubahan jadual ini karena persoalan teknis di lapangan saja," katanya.
Disinggung mengapa tidak ada sosialisasi ke masyarakat, Yayuk mengatakan itu wewenang Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya. "Tanya ke Bu Wiwiek (kadisbudpar) saja, persoalan parade budaya dan bunga itu," katanya.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati ketika dikonfirmasi wartawan tidak bisa dihubungi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016