Surabaya (Antara Jatim) - Tim mobil "Sapu Angin 2016" dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya siap mengikuti "Shell Eco-Marathon Drivers World Championship" di Stadion Olympic, London, 30 Juni-3 Juli 2016.
     
"Kami siap ke London dengan target juara dunia," kata Manajer Tim Sapu Angin ITS, Rizkiardi Wilis Prakoso, di sela peninjauan GM Exsternal Relation PT Shell Indonesia, Haviez Gautama, bersama Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc.ES PhD, ke Bengkel Teknik Mesin ITS Surabaya, Senin.
     
Mobil "Sapu Angin 2016" yang awal Maret 2016 menjadi juara pertama dalam ajang "Shell Eco-Marathon Challenge Asia 2016" (SEMA-2016) di Filipina itu baru datang di Surabaya pada 30 April lalu.
     
"Mobil Sapu Angin 2016 sebenarnya sudah datang dari Filipina ke Indonesia pada 6 April lalu, tapi baru tiba di Kampus ITS pada 30 April lalu, karena urusan Bea Cukai yang cukup lama, padahal untuk mengharumkan nama bangsa," ujar seorang narasumber di sela peninjauan itu.
     
Menurut Rizkiardi Wilis Prakoso, kesiapan "Sapu Angin 2016" ke London itu dilakukan dengan perbaikan pada mesin untuk meningkatkan performace, antara lain pengaturan mesin, penyesuaian transmisi, dan meningkatkan kinerja sistem pengereman.
     
"Perbaikan teknis ini untuk memastikan mobil kami bisa lolos pada technical inspection sebagai syarat wajib sebelum terjun ke sirkuit," katanya, didampingi dosen pembimbing Tim Sapu Angin, Ir Witantyo M.Eng.Sc.
     
Selain perbaikan teknis, pihaknya juga menyiapkan non-teknis, seperti pengemudi yang siap dengan cuaca di London. "Apalagi, kalau kompetisi di tingkat Asia itu tidak ada batasan bahan bakar, maka kompetisi tingkat dunia itu penggunaan bahan bakar dibatasi dan adu cepat," katanya.
     
Secara teori, konsumsi bahan bakar yang pernah dicapai Sapu Angin saat di Filipina masih bisa ditingkatkan lagi, karena kondisi di London yang relatif dingin, sehingga konsumsi bahan bakarnya pun bisa lebih irit (hemat).
     
"Soal kecepatan kami masih harus mengintip tim-tim lain dari Amerika dan Eropa. Selama ini, kecepatan yang dicapai Sapu Angin bisa mencapai rata-rata 70 km per jam dengan konsumsi bahan bakar 250 km per liter," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016