Tulungagung (Antara Jatim) - Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer di sejumlah lembaga SMP di Tulungagung, Jawa Timur diwarnai gangguan teknis akibat beberapa perangkat komputer untuk UN gagal akses jaringan internet sekolah.
    
"Informasi sementara, gangguan sempat terjadi di SMP Negeri 1 Kauman karena ada tiga unit komputer sekolah yang tidak bisa 'loading' dan mengakses jaringan," kata Bupati Tulungagung, Sahri Mulyo dikonfirmasi di sela sidak UN di sejumlah sekolah di daerah terebut, Senin.
    
Kondisi tidak terduga itu sempat membuat pelaksanaan UN berbasis komputer atau UNBK tertunda beberapa saat, terutama bagi siswa yang mengalami masalah akses atau sinkronisasi data soal.
    
Namun menurut Sahri, gangguan tersebut masih dalam batasan wajar karena pelaksanaan UNBK tingkat SMP di Tulungagung baru pertama dilakukan.
    
"Hal-hal semacam ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan UNBK di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
    
Selain di SMPN 1 Kauman, Sahri yang didampingi sejumlah pejabat dan forum pimpinan daerah atau juga meninjau pelaksanaan ujian nasional di sejumlah SMP/MTs lain.
    
Hasilnya, Syahri menyatakan pelaksanaan ujian nasional baik yang berbasis kertas maupun komputer secara umum berjalan lancar, kendati diakuinya ada gangguan kecil di SMPN 1 Kauman.
    
Kepala SMPN 1 Kauman, Sudirwan dikonfirmasi terkait gangguan teknis mengatakan, ada tiga unit komputer untuk pelaksanaan UNBK yang ngadat atau gagal mengakses jaringan internet sekolah.
    
"Gangguan teknis bisa terjadi karena keterbatasan sarana dan prasarana komputer sekolah sehingga perangkat sebagian menggunakan 'laptop' milik siswa ataupun meminjam ke sekolah lain (SMK)," kata Sudirwan.
    
Akibatnya, kata dia, jenis perangkat tidak seragam. Menurut Sudirwan, ada sebagian komputer yang memiliki spesifikasi teknis tinggi, namun ada sebagian yang berkapasitas sedang sehingga teknologi atau kemampuan akses internet tidak merata.
    
"Untuk komputer yang mengalami gangguan langsung kami ganti dengan komputer atau laptop cadangan sehingga pelaksanaan ujian (nasional) tidak sampai terganggu," ujarnya.
    
Di SMPN 1 Kauman, kata dia, peserta UNBK berjumlah 396 siswa yang dibagi dalam tiga gelombang UNBK di empat ruang kelas.
    
UN SMP di Tulungagung diikuti sebanyak 18.048 siswa yang tersebar di 117 lembaga SMP negeri (48 lembaga), SMP swasta (26 lembaga), SMP terbuka (empat lembaga), MTs negeri (delapan lembaga) dan MTs swasta (31 lembaga).
    
Dari jumlah itu, kata Kabid Pendidikan Dasar Dindik Tulungagung, Iswanto, sebanyak 14.023 siswa di 112 lembaga SMP/MTs mengikuti ujian nasional berbasis kertas (UN paper based test/UN-PBT), dan 2.025 siswa di lima lembaga mengikuti UN berbasis komputer (UN computer based test/UN-CBT). (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016