Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan peserta ujian nasional tingkat SMP untuk siswa kelompok belajar paket B di daerah tersebut berjumlah 215 orang.
    
"Rinciannya 141 peserta laki-laki dan 74 perempuan yang mengikuti ujian paket B tahun ini," kata Kabid Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) Dindik Tulungagung, Saifudin Zuhri di Tulungagung, Jumat.
    
Ia menjelaskan, jumlah tersebut dibagi menjadi empat lembaga pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) peyelenggaran Paket B.
    
Keempat lembaga itu, kata dia, adalah PKBM Harapan Bangsa di Sumbergempol (54 peserta), PKBM Miftahul Ulum di Bandung (49 peserta) PKBM Kasih Ibu di Besuki (19 peserta) PKBM Lumbung Ilmu di Sendang (93 peserta).
    
"Pelaksanaan UN paket B dilaksanakan serentak 9-12 Mei seperti halnya ujian nasional SMP pada umumnya, namun untuk waktunya dilaksanakan sekitar pukul 13.30 WIB hingga 17.30 WIB," katanya.
    
Saifudin mengatakan, pemilihan waktu yang berbeda antara siswa kejar paket B dengan peserta reguler karena mengacu peraturan pelaksanaan ujian nasional.
    
Menurut Saifudin, tempat pelaksanaan ujian kejar paket biasanya diselenggarakan di gedung sekolah formal sehingga harus dibuat manajemen waktu agar tidak "bertabrakan" jadwal.
    
Pada pagi hari gedung dipakai untuk kegiatan belajar mengajar sekolah bersangkutan, sementara siang atau sore giliran peserta kejar paket B memanfaatkan ruang kelas yang ada untuk kegiatan belajar-mengajar ataupun ujian nasional penyetaraan.
    
"Kami sudah melaksanakan berbagai persiapan, termasuk koordinasi dengan pihak penyelenggara untuk kelancaran ujian ini," katanya.
    
Saifudin  memastikan tidak ada diskriminasi ataupun perlakuan khusus terhadap peserta UN dari paket B.
    
"Semua dilakukan sesuai protap (prosedur ketetapan), seperti UN SMP lain, semua tahapan persiapan mulai dari pengambilan naskah, penyimpanan dan pendistribusian juga mendapat pengawalan dari polisi," ujarnya.
    
Pengawalan polisi juga berlanjut saat proses paket B itu di setiap penyelenggara.
    
"Saat ujian pun kami mendapatkan pengawalan dari dua polisi yang berpakaian preman, sebab ujian ini merupakan ujian penyertaraan," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016