Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 3.000 personel siap mengamankan kegiatan bertaraf Internasional berupa Prepcom 3 for UN Habitat III yang akan digelar di Kota Surabaya pada Juli mendatang.
    
"Kalau konferensi Asia-Afrika itu hanya negara-negara di benua Asia dan Afrika, kalau Prepcom 3 UN Habitat III ini hampir semua negara-negara yang menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan hadir," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menggelar rapat pengamanan khusus di Balai Kota Surabaya, Kamis.
    
Rapat yang dipimpin Wali Kota Tri Rismaharini tersebut dihadiri segenap pejabat Pemkot, serta dari unsur TNI, kepolisian dan kantor imigrasi. Risma  mengatakan, sangat penting memberikan rasa aman bagi para tamu di Kota Surabaya. Apalagi, lanjut dia, baru kali ini hampir semua negara hadir dalam satu kota di republik ini.
    
Fokus pengamanan, lanjut Risma, tidak hanya pada lokasi acara di Grand City Surabaya, tetapi juga di tempat-tempat yang menjadi lokasi kunjungan lapangan para peserta.
    
Khusus untuk gelaran Prepcom 3 for UN Habitat III ini, lanjut dia, Pemkot memang menyiapkan paket-paket kunjungan lapangan. Tujuannya, agar para peserta dapat melihat langsung kondisi perkotaan Surabaya dari berbagai aspek.
    
Untuk mensukseskan program kunjungan lapangan ini, Risma menginstruksikan para camat fokus pada masing-masing wilayah. "Tolong para camat, khususnya yang wilayahnya akan dikunjungi, beri perhatian pada kebersihan dan kerapian. Tempat pembuangan sampah harus bersih, pedagang kaki lima harus tertib pada tempat yang sudah disediakan," kata Risma.
    
Dalam rapat tersebut juga mulai dilakukan inventarisir kebutuhan yang menunjang kegiatan pengamanan. Seperti, jumlah kendaraan, pendeteksi logam, dan handie-talkie (HT). Selanjutnya, akan digelar rapat rutin setiap minggu di balai kota khusus membahas pengamanan Prepcom 3 for UN Habitat III.
    
Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Eryek Kusumayadi mengatakan, kendati konferensi baru dimulai dua bulan mendatang, namun langkah pengamanan sudah dipersiapkan mulai sekarang.
    
Dengan asumsi peserta mencapai 2.500 orang, lanjut dia, maka kebutuhan personel keamanan diperkirakan sekitar 3.000 orang dengan tugas beragam, mulai dari pengamanan rute lalu lintas, stand by di lokasi dan pengamanan tertutup yang melekat pada tiap delegasi.
    
Selain lokasi acara dan lokasi kunjungan lapangan, Eryek menerangkan, pihaknya juga akan fokus pada tempat-tempat menginap para delegasi. "Intinya kami sudah ada standar operasional untuk kegiatan ini. Upaya pencegahan didahulukan dibanding tindakan penegakan hukum. Oleh karenanya, segala sesuatunya sudah kami antisipasi di awal," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016