Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menunda pembelian tiga unit mobil pemadam kebakaran dan dua mobil tangki serbaguna senilai Rp6 miliar dalam APBD 2016, disebabkan adanya penurunan perolehan dana bagi hasil (DBH) migas.
     
"Pembelian tiga unit mobil pemadam kebakaran dan dua unit mobil tangki air serbaguna, ditunda, karena ada penurunan target penerimaan dana bagi hasil (DBH) Migas yang sudah ditetapkan di dalam APBD 2016," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Kamis.
     
Ia menjelaskan dampak penurunan target penerimaan dana bagi hasil (DBH) Migas di daerahnya, yang disebabkan menurunnya harga minyak dunia, mengakibatkan sejumlah pos anggaran di APBD 2016 harus dikurangi.
     
"Salah satu pos anggaran di APBD yang harus dikurangi yaitu rencana pembelian tiga unit mobil pemadam kebakaran dan dua unit mobil tangki air serbaguna," jelas dia.
     
Meski demikian, menurut dia, pembelian tiga unit mobil pemadam kebakaran dan dua unit mobil tangki air serbaguna, tetap akan dilakukan dengan mengalokasikan di dalam APBD Perubahan. 
     
Pembelian tiga unit mobil pemadam kebakaran itu, lanjut dia, akan menunjang keberadaan tiga posko BPBD yang baru saja berdiri di Kecamatan Kedungadem/Kepohbaru, Gondang/Sekar dan Ngambon/Tambakrejo. 
     
Selain itu, katanya, pembelian dua unit mobil tangki air serbaguna untuk menunjang mobil pemadam kebakaran  "Turn Table Ladder" 60 meter merek Iveco Magirus buatan Jerman, yang baru dibeli seharga Rp29 miliar.
     
"Pembelian mobil tangki air serbaguna untuk menunjang mobil pemadam kebakaran  "Turn Table Ladder" 60 meter, yang tidak memiliki tangki air," ujar  dia. 
     
Menurut dia, mobil pemadam kebakaran "Turn Table Ladder" 60 meter, teknis operasinya harus memperoleh pasokan air dengan kemampuan menyemprotkan air sekitar 6.000 liter selama tiga menit
     
Ia menambahkan BPBD juga akan menambah posko BPBD di Kecamatan Kanor/Sumberrejo dan Ngraho/Margomulyo.
     
"Adanya penambahan posko BPBD di kecamatan untuk mempercepat proses pemadaman kejadian kebakaran," tandasnya.
     
Ia mencontohkan keberadaan posko BPBD di Kecamatan Kedungadem, yang baru berdiri, dengan dilengkapi satu unit mobil kebakaran mampu dengan cepat mengatasi kebakaran pemukiman warga di daerah setempat. 
     
"Keberadaan posko BPBD sangat bermanfaat untuk mempercepat proses pemadamakan kejadian kebakaran. Di sejumlah posko yang sudah ada, masing-masing dilengkapi sembilan personel penanggulangan bencana," paparnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016