Surabaya (Antara Jatim) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) mulai menerapkan kartu tani seperti ATM di beberapa jangkauan wilayahnya untuk meningkatkan produktivitas gula dengan menggandeng tiga bank, yaitu BRI,  BNI dan Mandiri.

Ketua Umum Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI), Subiyono di Surabaya, Rabu mengatakan kartu tani sudah terdistribusikan sebanyak 2.000  kartu di Pabrik Gula (PG) Ngadirejo, Jawa Tengah, dengan target 3.000  kartu tani pada akhir Mei.

"Kartu tani ini telah diterapkan di PTPN X, harapan kami agar semua PTPN  bisa menerapkannya sebagai upaya meningkatkan produktivitas PG guna mencapai target swasembada gula nasional," kata Direktur Utama PTPN X ini.

Dalam Kongres IKAGI ke-12 tersebut, ia mengatakan dengan adanya kartu tani akan ada transparansi terkait perkembangan dari Surat Perintah Tebang Angkut (SPTA), jatah giling, luas area lahan hingga panen tebu dari setiap anggota kartu tani.

"Kartu tani bekerja sama dengan tiga bank Himpunan Bank Negara (Himbara) yaitu BNI, BRI dan Mandiri berupa kesediaan pupuk. Jadi saldo yang dimiliki peserta bukan uang, melainkan pupuk," terangnya.

Sementara itu, Direktur Utama Produksi PTPN X, Sutaryanto menuturkan penerapan kartu tani dimaksudkan untuk mengintegrasikan PG, bulog, bank dan petani. 

"Semua hasil transaksi akan ditransfer ke bank. Setiap pabrik memiliki mesin 'Electronic Data Capture' (EDC) untuk mengecek kartu tani, juga bisa mengecek transaksi di ATM milik bank yang bersangkutan," jelasnya.

Menurut Ketua IKAGI Jatim itu, dalam kartu tersebut terdapat data statis seperti nama petani, nomor KTP, titik koordinat kebun petani, sedangkan data dinamis yaitu data mengenai jumlah kredit petani, cicilan dan bunga, dan berapa jumlah kebutuhan pupuk.

"Untuk akhir tahun ini, kami telah menyiapkan 33 ribu kartu tani. Jika kartu tani ini berhasil diterapkan di PTPN X, rencananya akan diberlakukan ke PTPN lainnya," tandasnya.

Dalam kongres IKAGI ke-12 itu, terdapat bahasan terkait dinamika permasalahan teknis PG, seperti bibit, teknologi PG dan peranan PG. Salah satu solusi yang dikemukakan dengan respons tinggi adalah tentang penerapan kartu tani. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016