Malang (Antara Jatim) - Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Muhadjir Effendi menyatakan Muhammadiyah harus menjadi  yang terdepan dan dua langkah lebih depan dari sekolah-sekolah lainnya demi mempertahankan kepeloporan Muhammadiyah di bidang pendidikan.

"Dua langkah lebih depan sengaja kami canangkan, sebab kalau selangkah saja akan segera terkejar oleh yang lainnya, sedangkan dua langkah lebih depan, minimal kami bisa mempersiapkan langkah selanjutnya agar lebih depan lagi dan tidak akan terkejar oleh sekolah-sekolah lainnya,"  katanya di sela acara Muhammadiyah Education Awards 2016 dengan tajuk "The Rise of Muhammadiyah Generation Future Leader" di UMM Dome, Sabtu.

Untuk mempertahankan Muhammadiyah sebagai generasi pelopor bidang pendidikan, katanya, berbagai kompetisi internal secara kontinyu digelar untuk mencari bibit-bibit yang berkualitas di berbagai bidang akademik maupun nonakademik.

Apalagi, kata Muhadjir, dari tahun ke tahun penyelenggaraan Muhammadiyah Education Awards ini juga terus disempurnakan dan bidang-bidang yang dikompetisikan juga semakin bervariasi, mulai bidang studi (pelajaran di sekolah) hingga penemuan teknologi, seperti kompetisi robotika.

Selain bidang yang dikompetisikan semakin bervariasi, kata mantan Rektor UMM itu, jumlah peserta dan daerah yang berpartisipasi juga semakin meluas. Meski, kompetisi yang digelar sehari ini (Sabtu, 30/4) hanya tingkat wilayah, pesertanya juga berasal dari  sejumlah daerah di Indonesia, seperti Riau, Batam, Kaltim, Sulawesi dan beberapa daerah di Pulau Jawa.

Untuk memperluas jangkauan dan mewujudkan Muhammadiyah sebagai pelopor pendidikan, pada Juni mendatang juga akan diadakan Muhammadiyah Education Awards tingkat nasional. "Harapannya kualitas pendidikan di lingkungan Muhammadiyah bisa merata dan sebagai generai pelopor juga tetap terjaga, bahkan bisa dua langkah lebih depan," ucapnya.

Sementara itu, koordinator lomba robotika, Dr Irfan MT, mengatakan lomba itu diikuti oleh 81 tim jenjang SD kategori robotika Line Tracer, 33 tim jenjang SD/MI kategori robotika Maze Solving, 24 tim jenjang SMP/MTs kategori robotika Maze Solving dan 20 tim jenjang SMA/SMK kategori robotika Maze Solving

Menurut Irfan, untuk kategori robot Line Tracer, robotnya bersifat analog. Sedangkan maze solving menggunakan perangkat lunak khusus sehingga lebih rumit. Namun demikian, peserta lomba robotika ini dari tahun ke tahun terus meningkat, misalnya pada 2012, jumlah peserta hanya 60 tim dan tahun ini mencapai 158 tim.

Kriteria pemenang lomba, lanjutnya, di antaranya kecepatan robot melewati rintangan dan lintasan yang disiapkan panitia, namun yang menjadi kendala ada di penempatan sensor.

"Namun, siswa sudah diberitahu standart robotnya seperti apa, jadi dipastikan penilaiannya cukup fair. Harapan kami dengan diadakan lomba robotika, siswa akan termotivasi untuk merakit dan membuat robot. Sebab, ke depan robot ini akan dibutuhkan oleh manusia seperti di Jepang, dimana ada robot yang bisa bersih-bersih rumah," ucapnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016