Sidoarjo, (Antara Jatim) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr Jimly Asshiddiqie SH meminta kasus rencana pengeboran sumur Lapindo Brantas Inc di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo tidak dipolitisasi.
"Kasus Lapindo terlalu dipolitisasi, sehingga penyelesaiannya tidak murni masalah hukum. Ke depan harus dipilah-pilah. Kasus politik-politik dan kasus hukum-hukum sendiri agar pembangunan berjalan," katanya saat menjadi narasumber dalam sarasehan bertajuk "Pentingnya Etika Penyelenggaraan Pemerintahan dan Fenomena Gunung Lumpur" di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin.
Ia mengemukakan, pihaknya mengajak seluruh lapisan berpikir ulang soal pembenahan sistem hukum untuk mencapai keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum.
"Saya mencontohkan dalam menetapkan kondisi darurat bencana harus didahului potensi bencana. Agar persoalan hukum murni diselesaikan secara hukum bukan dicampuradukkan dengan politik," katanya.
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini mengatakan, kebijakan daerah harus dipertimbangkan aspek lingkungan, fisik dan sosial. Alasannya, kebijakan pembangunan itu, tujuannya membawa kemaslahatan bagi semua umat manusia.
"Sekarang sudah terlanjur, jangan salah menyalahkan. Semua harus dibuat pelajaran dalam membenahi sistem hukum ke depan," katanya.
Apalagi, lanjut dia, dalam kasus Lapindo Brantas Inc itu, pihaknya menilai revisi Undang-Undang Migas masih sangat memungkinkan.
"Akan tetapi, tetap mempertimbangkan aspek lingkungan sosial harus diubah lebih baik. Di antaranya soal jarak pengeboran dari pemukiman penduduk dari 100 meter jadi 1 Kilometer, selain itu dipagari agar warga tidak semakin mendekat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Tim Ahli Geologi Independen, Handoko Teguh Wibowo yang juga anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Jawa Timur mengakui pihaknya tak masuk tim kajdian yang dibentuk Gubernur Jawa Timur untuk investigasi kasus rencana pengeboran sumur di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin.
"Namun, pengeboran di Desa Kedungbanteng secara kajian aman. Menurutnya sumur itu jika dibor tidak akan keluar luapan lumpur seperti sumur Lapindo Sidoarjo yang ada di Porong," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016