Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menilai jumlah pengawas ketenagakerjaan di seluruh perusahaan saat ini masih kurang sehingga pengawasannya belum berjalan maksimal.
"Tenaga pengawas di Jatim memang belum ideal karena tidak sebanding dengan jumlah perusahaan yang ada," ujarnya di sela menerima menerima ratusan serikat pekerja se-Surabaya di Kantor Gubernur Jatim Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan, dari sekitar 37 ribu perusahaan yang tersebar di berbagai daerah, Jatim hanya memiliki 200 orang tenaga pengawas sehingga jauh dari kata ideal.
"Ini harus segera ada tambahan tenaga pengawas, sekaligus mengantisipasi perusahaan-perusahaan yang tidak menjalankan peraturan yang disepakati, mulai dari upah, kesejahteraan dan lainnya," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Selain jumlah pengawas ketenagakerjaan, pihaknya juga akan menambah mediator ketenagakerjaan sekaligus tenaga pengawas yang berada di kabupaten/kota segera ditarik ke provinsi sehingga pengawasannya efektif.
Tidak itu saja, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut juga berharap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Ketenagakerjaan yang saat ini sedang dibahas di DPRD Jatim segera selesai.
"Harapannya pada 1 Mei 2016 bisa dijadikan kado istimewa bersamaan dengan Hari Buruh Internasional," katanya.
Di dalam peraturan tersebut, lanjut dia, juga termuat perlindungan dari serangan tenaga kerja asing, serta bagaimana penjaminan upah buruh tetap tinggi.
Di sisi lain, pada peringatan Hari Buruh Internasional kali ini ia berharap digelar dengan tertib dengan tidak mengganggu arus lalu lintas dan menggelar unjuk rasa dengan damai.
"Harapannya tidak ada konvoi kendaraan dan semua berkumpul di suatu tempat sambil menyuarakan aspirasi, bisa di depan Grahadi atau Kantor Gubernur yang sekarang ini masih dibahas, termasuk acara peringatannya seperti apa," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Tenaga pengawas di Jatim memang belum ideal karena tidak sebanding dengan jumlah perusahaan yang ada," ujarnya di sela menerima menerima ratusan serikat pekerja se-Surabaya di Kantor Gubernur Jatim Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan, dari sekitar 37 ribu perusahaan yang tersebar di berbagai daerah, Jatim hanya memiliki 200 orang tenaga pengawas sehingga jauh dari kata ideal.
"Ini harus segera ada tambahan tenaga pengawas, sekaligus mengantisipasi perusahaan-perusahaan yang tidak menjalankan peraturan yang disepakati, mulai dari upah, kesejahteraan dan lainnya," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Selain jumlah pengawas ketenagakerjaan, pihaknya juga akan menambah mediator ketenagakerjaan sekaligus tenaga pengawas yang berada di kabupaten/kota segera ditarik ke provinsi sehingga pengawasannya efektif.
Tidak itu saja, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut juga berharap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Ketenagakerjaan yang saat ini sedang dibahas di DPRD Jatim segera selesai.
"Harapannya pada 1 Mei 2016 bisa dijadikan kado istimewa bersamaan dengan Hari Buruh Internasional," katanya.
Di dalam peraturan tersebut, lanjut dia, juga termuat perlindungan dari serangan tenaga kerja asing, serta bagaimana penjaminan upah buruh tetap tinggi.
Di sisi lain, pada peringatan Hari Buruh Internasional kali ini ia berharap digelar dengan tertib dengan tidak mengganggu arus lalu lintas dan menggelar unjuk rasa dengan damai.
"Harapannya tidak ada konvoi kendaraan dan semua berkumpul di suatu tempat sambil menyuarakan aspirasi, bisa di depan Grahadi atau Kantor Gubernur yang sekarang ini masih dibahas, termasuk acara peringatannya seperti apa," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016