Surabaya (Antara Jatim) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar belum menentukan kriteria seorang calon Gubernur Jawa Timur yang dipersiapkan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat pada 2018.

"Kami belum memikirkan nantinya calon gubernur pengganti Soekarwo harus seperti apa," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Zainudin Amali ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Senin.

Menurut dia, penyelenggaraan Pilkada Jatim berlangsung 2018 sehingga dinilainya masih cukup banyak waktu untuk mengikuti proses dan prosedur sesuai mekanisme yang ditetapkan dalam aturan internal partai.

"Partai memiliki mekanisme tentang bagaimana cara menentukan seorang kandidat calon gubernur atau wakil gubernur," kata anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Terkait kesiapan kader yang dimiliki partai berlambang pohon beringin tersebut di ajang Pilkada Jatim mendatang, mantan Ketua DPD I Golkar Jatim tersebut menegaskan siap dan memiliki banyak tokoh layak untuk maju sebagai orang nomor satu di Pemprov Jatim.

"Yang pasti, DPP tidak mau mendikte Golkar Jatim terkait calon gubernur. Biarkan mereka berproses dulu sesuai mekanisme berlaku," kata legislator DPR RI dari daerah pemilihan Jatim XI (Pulau Madura) tersebut.

Di sisi lain, di sela penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Golkar Jatim yang berlangsung Minggu (18/4), Sekretaris Jenderal DPP Golkar Idrus Marham sempat menyinggung Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf sebagai salah satu calon gubernur mendatang.

Bahkan, Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie menanggapinya dengan memberi hormat ke Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.

"Oiya, Gus Ipul ini calon gubernur ya? Siap gus," kata Ical ke Gus Ipul setelah diperkenalkan oleh Idrus Marham yang berdiri tepat di sampingnya.

Dikonfirmasi terpisah, Gus Ipul mengaku terhormat bisa duduk dengan orang nomor satu di Partai Golkar beserta seluruh pengurus pusat lainnya.

"Ya masih sekadar komunikasi, tapi belum ada kepastian maju dari partai politik tertentu. Pilkada masih lama dan saya sampai sekarang belum memiliki partai sehingga komunikasi intesif harus selalu dilakukan," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016