Tulungagung (Antara Jatim) - Puluhan hektare sawah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Senin (11/4) hingga Rabu (13/4) sehingga menyebabkan sebagian petani merugi hingga jutaan rupiah.
    
Koresponden Antara di Tulungagung, Kamis melaporkan, genangan air masih terpantau di sejumlah pematang sawah yang menyebabkan tanaman padi milik petani roboh, namun sebagian lain masih berdiri dengan kondisi sebagian batang terendam.
    
"Karena sudah tiga hari terendam, kami terpaksa memanen padi lebih awal agar tidak semakin merugi," kata Kusno, petani di Desa Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu.
    
Di sawah milik Kusno dan sekitarnya, katanya, padi sudah dewasa cukup dewasa sehingga bisa segera dipanen.
    
Namun di beberapa pematang lain, padi sebagian besar sudah roboh sehinga berpotensi gagal panen.
    
"Ada yang masih muda dan bulir gabah belum terisi penuh (padi) sehingga di panen pun pasti merugi," ujarnya.
    
Koordinator Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Tulungagung Gatot Rahayu mengaku belum memiliki data spesifik luasan areal pertanian yang rusak akibat terendam banjir.
    
"Kami sudah lakukan monitoring ke lapangan, tapi data belum semua masuk sehingga belum bisa kami sampaikan hari ini," ujarnya.
    
Berdasar data sementara yang diterima Gatot, sawah yang terendam banjir teridentifikasi di dua desa di Kecamatan Ngunut, tiga desa di Kecamatan Sumbergempol, dan tiga desa di Kecamatan Boyolangu.
    
Menurut Gatot, kendati banjir sebagian mencapai ketinggian sekitar 50 centimeter dan melewati permukaan pematang sawah, petani tidak terlalu merugi karena rata-rata tanaman padi sudah dewasa dan siap panen.
    
"Pengamatan kami mayoritas padi masih berdiri tegak dan tidak sampai roboh yang berpotensi gagal panen. Kami kira petani masih untung lah, tidak sampai merugi," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016