Surabaya (Antara Jatim) - Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) merancang sebuah konsep masjid dengan teknologi modern, mulai dari lampu LED pada shaf yang berfungsi untuk meluruskan dan merapatkan baris shaf saat menjalankan salat.
Ketua projek masjid berteknologi modern, Herwin Firnanda di Surabaya, Selasa mengatakan jumlah masjid di Indonesia cukup banyak, namun kebanyakan masjid yang ada masih jauh dari sentuhan teknologi modern.
"Masjid ini dirancang dengan beberapa keunggulan. Lampu LED akan barada di bawah kaki para jamaah, ketika kaki berada diatas LED, maka sensor akan bekerja dan lampu LED mati, ini bisa menjadi indikator barisan shaf kurang rapat jika lampu LED masih menyala," katanya.
Ia mengatakan, masjid juga dilengkapi dengan alat pengacak sinyal ponsel, karena di beberapa masjid banyak ditemukan peringatan agar ponsel di non-aktifkan, khususnya ketika menjalankan ibadah salat.
"Namun pada kenyataannya masih banyak jamaah yang tidak mematikan ponselnya, bahkan ketika sedang berjamaah salat tiba-tiba ada ponsel berbunyi keras. Hal itu akan mengganggu kekhusukan sholat," kata dia.
Untuk itu, alat pengacak sinyal bisa menjadi solusi, karena ponsel yang berada di sekitar masjid tidak akan mendapatkan sinyal dengan baik, sehingga tidak ada panggilan ataupun pesan yang masuk. Termasuk jaringan internet pada ponsel juga akan terganggu.
"Alat ini mampu bekerja dengan radius sekitar 6 meter dari titik alat dipasang. Selain itu, masjid modern ini juga dilengkapi dengan kompas otomatis yang bisa menunjukkan arah kiblat," terangnya.
Di sisi lain, Safaat Ramadani menuturkan untuk menunjukkan arah kiblat, alat ini juga dilengkapi dengan lampu laser, maka alat ini akan otomatis mengarah langsung ke arah kiblat dengan menggunakan laser.
"Alat ini lebih dibutuhkan bagi para jamaah yang tidak ada garis shaf. Masjid yang serba canggih ini juga dilengkapi dengan parkir berteknologi modern karena di pintu masuk dipasang sensor," jelas mahasiswa tecknik elektro semester VIII.
Dia menambahkan, Lampu LED itu dengan sendirinya akan menuntun mobil ke area parkiran hingga sampai menemukan slot kosong. Jika ada lebih dari satu slot yang kosong maka hanya lampu di satu slot saja yang menyala.
"Begitu mobil sudah terparkir maka lampu slot akan mati. Seiring dengan itu, lampu yang ada di satu slot kosong lainnya akan menyala, sampai seluruh parkiran penuh maka slot baru mati semua," tandasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016