Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berencana mengamankan aliran air bercampur lumpur di Desa Jari, Kecamatan Gondang, agar tidak menimbulkan pencemaran.
     
"Pengamanan semburan lumpur bercampur air sudah kami koordinasikan dengan pihak desa, yang saat ini baru melakukan pembahasan," kata Kasi Pencegahaan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Senin.
     
Selain itu, lanjut dia, BPBD juga memperoleh masukan dari Kodim 0813, agar pemerintah kabupaten (pemkab) membentuk tim khusus untuk menangani terjadinya semburan lumpur bercampur air di Desa Jari, Kecamatan Gondang, sejak Kamis (7/4).
     
"Pengamanan semburan lumpur bercampur air diusahakan air dialirkan ke sungai, agar tidak meluber ke areal pertanian," paparnya.
     
Ia juga mengatakan BPBD akan mengirimkan tenaga kerja, kalau memang pihak desa membuat keputusan melakukan  kerja bakti untuk mengalirkan air bercampur lumpur di empat lokasi di desa setempat.
     
"Kami juga masih menunggu hasil uji kandungan air bercampur lumpur itu dari Laboratorium di Mojokerto," ucapnya, menambahkan.
     
Menurut dia, uji laboratorium diperlukan untuk mengetahui tingkat pencemaran air bercampur lumpur yang masuk ke sungai. Sebab, air bercampur lumpur yang keluar dengan debit sekitar 1 liter per detik itu, masuk ke Kali Keramat, kemudian masuk Kali Gondang, sebelum akhirnya masuk Waduk Pacal.
     
"Dari uji kandungan di laboratorium akan diketahui air bercampur lumpur, yang keluar itu, dampaknya bagi manusia, tanaman atau hewan," ucapnya. 
     
Seorang anggota Karang Taruna Desa Jari, Kecamatan Gondang, Bojonegoro Woko, Minggu, mengatakan, warga dari lokal juga luar daerah, mulai datang ke lokasi setempat sehari setelah diketahui ada semburan air bercampur lumpur, Kamis (7/4).
     
"Sehari setelah muncul semburan, banyak warga datang untuk menonton. Tidak hanya warga lokal, tapi juga ada dari luar daerah," ucap dia, dibenarkan warga lainnya 
     
Seorang pelajar SMAN Gondang, Bojonegoro Yoga, yang datang bersama sejumlah teman-temannya mengambil lumpur beberapa botol, untuk dibawa pulang.
     
"Akan saya teliti di laboratorium sekolahan saya," ucapnya, menegaskan. 
     
Ahli Tektonik Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Yogyakarta Dr. Jatmiko Setiawan menyatakan semburan lumpur bercampur air di Desa Jari, Kecamatan Gondang, tidak berbahaya bagi manusia.
     
"Disimpulkan bahwa yang keluar di kawasan tersebut sebenarnya hanya gas dan tidak akan terjadi seperti kejadian di Lapindo Sidoarjo," katanya, yang pernah melakukan penelitian di desa setempat. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016