Tulungagung (Antara Jatim) - Salah satu sekolah agama di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memberlakukan program karantina bagi seluruh siswa kelas XII yang terdaftar sebagai peserta ujian nasional, selama pelaksanaan UN 2016.
    
Koresponden Antara di Tulungagung, Rabu melaporkan, sekolah yang memberlakukan sistem karantina dimaksud adalah Madrasah Aliyah (MA) Al-Muslihun yang terletak di Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir.
    
Tak kurang dari 33 siswa MA setempat diharuskan menginap di asrama sekolah sejak H-1 pelaksanaan ujian nasional yang dimulai Senin (4/4) dan berakhir Kamis (7/4), untuk mengikuti rangkaian kegiatan belajar bersama, latihan soal, serta bimbingan rohani.
    
"Program karantina ini telah berlangsung selama empat tahun berturut-turut untuk membantu siswa agar lebih siap dan fokus menghadapi ujian nasional," kata Nurkomarudin, salah satu guru MA Al-Muslimun.
    
Menurut dia, sistem karantina sejauh ini berjalan efektif. Pendekatan itu selain disukai para siswa dan wali murid, hasil UN selama diberlakukannya model karantina sejak empat tahun terakhir selalu baik.
    
Kendati hasil rata-rata tidak sebagus prestasi UN siswa sekolah favorit, kata Nurkomarudin, tingkat kelulusan di sekolah mereka selama ini selalu 100 persen.
    
"Apalagi banyak siswa sini yang rumahnya jauh-jauh, sehingga karantina ini menjadi pilihan terbaik untuk mereka. Selain juga untuk membantu siswa fokus mempersiapka diri menghadapi ujian (nasional)," ujarnya.
    
Selama karantina, kata dia, siswa tidak diperkenankan pulang ke rumah ataupun sekedar keluar lingkungan sekolah.
    
Semua aktivitas menurut Nurkomarudin harus dilakukan di dalam kompleks sekolah dengan pengawasan guru pembimbing.

Pada sore dan malam hari, kata dia, siswa mendapat jatah bimbingan belajar tambahan dari guru mata pelajaran.

"Jadwalnya (belajar bersama) antara selepas Shalat Ashar hingga Magrib, dilanjutkan lagi setelah Isyak hingga pukul 22.00 WIB. Malam atau dini hari kamisalat tahajud bersama dan pagi shala subuh berjamaah dilanjutkan mengaji dan belajar mandiri," tutur Siti Nafiatul Fitria.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016