Gresik, (Antara Jatim) - Pembangkit Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan (UP) Gresik, Jawa Timur,  berencana menambah kapasitas sebesar 800 Mega Watt (MW) dari kapasitas saat ini 2200 MW  untuk mendukung pemenuhan program kelistrikan nasional 35 ribu MW.
     
Direktur Produksi PJB UP Gresik Yudi Setyowicaksono, Selasa,  mengatakan penambahan daya itu juga bertujuan mengejar rasio elektrifikasi nasional hingga 97,4 persen di tahun 2019.
     
"Untuk penempatan material lokasi pembangkitnya berada di sekitar lingkungan UP Gresik, namun terkait kapan realisasi itu berada pada kewenangan PT PLN Persero sebagai holding," ucap Yudi di Gresik.
      
Yudi mengatakan, keberadaan daya kelistrikan di lingkungan UP Gresik saat ini sudah sangat mencukupi untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat atau industri di wilayah Gresik dan sekitarnya.
     
Bahkan, kata Yudi, daya yang ada surplus sehingga dikirim ke beberapa wilayah kepulauan, seperti Pulau Bawean, Kabupaten Gresik sebesar 1 sampai 3 MW.
     
"Kondisi saat ini pasokan listrik sudah mencukupi, dan PJB UP Gresik yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) hanya memerlukan perpanjangan kontrak pasokan gas dari PHWMO yang akan berakhir 2019," ucapnya.
      
Sebelumnya, saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said berkunjung ke UP Gresik mengatakan pelaksanaan penambahan daya di wilayah itu akan dilakukan pada 2019.
      
Sebab, pemenuhan program rasio elektrifikasi yang ditarget pemerintah pada tahun 2019.
     
Ia mengatakan, PLN ke depan dihadapkan pada tantangan lebih besar dengan menggandakan daya kelistrikan yang ada.
      
Sudirman menegaskan, program kelistrikan nasional 35 ribu MW bukanlah target pemerintah, melainkan kebutuhan secara nasional, dan pemerintah sangat percaya pada tercapainya pemenuhan kebutuhan kelistrikan.
     
Ia menjelaskan, saat pemerintah bukanlah berencana melemahkan PLN terkait kebutuhan 35 ribu MW, melainkan sedang memperkuat, salah satunya diberikan Perpes agar lebih leluasa dalam membangun kebijakan kelistrikan nasional.
     
"Pemerintah berharap banyak pada PLN agar bisa menjadi tulang punggung kelistrikan nasional, serta menjadi tempat pengkaderan kelistrikan nasional," ucapnya.
     
Sudirman mengaku, saat ini pemerintah lebih mengutamakan kapasitas nasional dan bukan setiap perusahaan yang ada, sehingga capaian kebutuhan nasional 35 ribu MW bisa diraih dengan bersama-sama.(*)



Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016