Surabaya (Antara Jatim) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menargetkan produksi gula mencapai 475.000 ton pada tahun 2016 atau meningkat sekitar 10 persen dari produksi tahun 2015 yang tercatat sebesar 431.020,04 ton.

"Sementara untuk rendemen (kadar gula dalam tebu) ditargetkan naik menjadi 8,5 persen dari 8,3 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya," kata Direktur Utama PTPN X (Persero) Subiyono kepada pers di Surabaya, Senin.

Dengan target seperti itu, menurut Subiyono, diharapkan PTPN X tetap akan menjadi Badan Usaha Milkik Negara (BUMN) penghasil gula terbesar di Indonesia.

Ia menyatakan optimistis BUMN pergulaan yang dipimpinnya itu mampu mencapai target tersebut kendati dibayang-bayangi dengan kekhawatiran potensi penurunan produktivitas tebu sebagai dampak anomali cuaca.

Mengantisipasi kemungkinan penurunan produksi tebu, pihaknya siap melakukan revitalisasi berkesinambungan, baik di bidang budidaya (on farm) maupun pabrik (off farm).

Secara "on farm", antara lain dengan menggunakan benih-benih unggulan dan melaksanakan intensifikasi pada tanaman, sedangkan secara "off farm" dilakukan peningkatan efisiensi seperti elektrifikasi mesin penggerak.

Langkah itu diperlukan, terutama untuk menekan penggunaan bahan bakar, efisiensi mesin giling, menekan tingkat kehilangan gula, dan pengurangan jam berhenti dengan memperbaiki indikator kelancaran pasokan tebu.

"Semua itu penting dilakukan karena akan sangat menentukan daya saing pabrik gula, terutama terkait dengan biaya produksi yang berpengaruh pada profitabilitas perusahaan," tegasnya.

Menanggapi beredarnya isu adanya jaminan tingkat rendemen tebu petani sebesar 8,5 persen oleh pabrik gula non PTPN, bahkan rendemen hingga 9 persen oleh pabrik gula swasta, Subiyono mengaku tak khawatir dengan tebu petani yang selama ini telah bermitra dengan PTPN X akan "menghilang".

Peran petani sebagai pemasok bahan baku tebu di lingkungan PTPN X sangat sentral. Karenanya PTPN X sangat "concern" (peduli) dalam hal pelayanan kepada mereka, diantaranya dalam hal pendampingan serta fasilitasi beragam metode pelatihan budidaya dan mekanisasi.

Masih terkait dengan "concern" pelayanan PTPN X terhadap petani di lingkungannya, BUMN tersebut juga tak segan menempatkan petugas (karyawan PTPN X) untuk  melakukan pengawalan di lahan-lahan tebu petani agar terhindar dari serangan hama penyakit tanaman.

Sebagai catatan, pada 2015, BUMN pergulaan yang mengelola 11 pabrik gula yang tersebar di Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, Jombang, Nganjuk, Kediri, dan Tulungagung itu menggiling 5,18 juta ton tebu yang dihasilkan dari lahan seluas 70.301 hektare. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016