Banyuwangi (Antara Jatim) - Ratu pebalap BMX Asia Tenggara asal Indonesia Elga Kharisma Novanda dan pembalap asal Denmark Jimmi Therkelsen tampil sebagai juara pada Kompetisi BMX Internasional Banyuwangi yang berakhir, Minggu.
Elga menjadi ratu di nomor women elite, sedangkan Therkelsen menjadi jawara di nomor men elite pada kompetisi yang digelar di Sirkuit Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu.
Pada round kedua, Elga tampil percaya diri di hadapan belasan ribu masyarakat yang hadir di Sirkuit Muncar. Sejak start hingga tikungan pertama, gadis asal Malang ini langsung menunjukkan dominasinya. Lepas itu, Elga sempat dibayang-bayangi pembalap Thailand Chutikan Kitwanitsathian.
Namun menjelang garis finish, Kitwanitsathian justru bersaing sengit dengan Regina Patricia Panie asal Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Cupi Novianti dari Jawa Barat sehinga sedikit banyak menguntungkan Elga. Pembalap BMX terbaik Indonesia ini akhirnya mencapai finish pertama disusul Kitwanitsathian dan Regina.
Hasil di round 2 membuat Elga meraih hasil sempurna di Banyuwangi International BMX Competition 2016. "Kemenangan ini sudah sesuai target. Sejak awal, saya memang ingin juara di ajang ini," kata Elga selepas balapan.
Ia mengatakan dengan bekal dua kemenangan ini menambah 100 poin sehingga menjadi modal baginya untuk menyongsong kejuaraan di Jepang dan Thailand.
"Dua minggu setelah ajang ini saya akan ke Jepang. Setelah itu mungkin ke Thailand," lanjut pebalap yang pernah meraih beasiswa dari UCI untuk berlatih di Swiss selama empat tahun ini.
Persaingan paling sengit terjadi di final men elite. Pebalap Indonesia yang diproyeksikan terjun di Olimpiade 2016, Tony Syarifudin gagal memperbaiki posisinya. Pada round 2 ini, Tony harus puas masuk finish di posisi ketiga.
Posisi pertama dan kedua diduduki Jimmi Therkelsen (Denmark) dan Nonthakon Inkhoksong (Thailand). Sedangkan pebalap Pelatnas lainnya Rio Akbar berada di finish keempat.
Therkelsen yang menjadi unggulan pertama tampil sangat impresif sejak balapan dimulai. Tony sempat menguntit di belakangnya, sebelum diserobot oleh Inkhoksong pada tikungan pertama. Tony membuat manuver pada tikungan ketiga untuk merebut pos kedua, namun upayanya gagal.
Setelah kurang maksimal di Banyuwangi, Tony menyatakan ingin membayar lunas di sejumlah ajang internasional lainnya. "Saya harus terus ikut UCI Point Race. Soalnya perhitungan poinnya ditutup tanggal 31 Mei," ujar pebalap asal Solo tersebut.
Selepas tanding di Banyuwangi, Tony akan mengikuti ajang di Jepang dan Thailand. "Jadwal saya memang sama seperti Elga," katanya.
Sementara juara junior man elite diraih pebalap asal Australia Kyle Green. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Elga menjadi ratu di nomor women elite, sedangkan Therkelsen menjadi jawara di nomor men elite pada kompetisi yang digelar di Sirkuit Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu.
Pada round kedua, Elga tampil percaya diri di hadapan belasan ribu masyarakat yang hadir di Sirkuit Muncar. Sejak start hingga tikungan pertama, gadis asal Malang ini langsung menunjukkan dominasinya. Lepas itu, Elga sempat dibayang-bayangi pembalap Thailand Chutikan Kitwanitsathian.
Namun menjelang garis finish, Kitwanitsathian justru bersaing sengit dengan Regina Patricia Panie asal Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Cupi Novianti dari Jawa Barat sehinga sedikit banyak menguntungkan Elga. Pembalap BMX terbaik Indonesia ini akhirnya mencapai finish pertama disusul Kitwanitsathian dan Regina.
Hasil di round 2 membuat Elga meraih hasil sempurna di Banyuwangi International BMX Competition 2016. "Kemenangan ini sudah sesuai target. Sejak awal, saya memang ingin juara di ajang ini," kata Elga selepas balapan.
Ia mengatakan dengan bekal dua kemenangan ini menambah 100 poin sehingga menjadi modal baginya untuk menyongsong kejuaraan di Jepang dan Thailand.
"Dua minggu setelah ajang ini saya akan ke Jepang. Setelah itu mungkin ke Thailand," lanjut pebalap yang pernah meraih beasiswa dari UCI untuk berlatih di Swiss selama empat tahun ini.
Persaingan paling sengit terjadi di final men elite. Pebalap Indonesia yang diproyeksikan terjun di Olimpiade 2016, Tony Syarifudin gagal memperbaiki posisinya. Pada round 2 ini, Tony harus puas masuk finish di posisi ketiga.
Posisi pertama dan kedua diduduki Jimmi Therkelsen (Denmark) dan Nonthakon Inkhoksong (Thailand). Sedangkan pebalap Pelatnas lainnya Rio Akbar berada di finish keempat.
Therkelsen yang menjadi unggulan pertama tampil sangat impresif sejak balapan dimulai. Tony sempat menguntit di belakangnya, sebelum diserobot oleh Inkhoksong pada tikungan pertama. Tony membuat manuver pada tikungan ketiga untuk merebut pos kedua, namun upayanya gagal.
Setelah kurang maksimal di Banyuwangi, Tony menyatakan ingin membayar lunas di sejumlah ajang internasional lainnya. "Saya harus terus ikut UCI Point Race. Soalnya perhitungan poinnya ditutup tanggal 31 Mei," ujar pebalap asal Solo tersebut.
Selepas tanding di Banyuwangi, Tony akan mengikuti ajang di Jepang dan Thailand. "Jadwal saya memang sama seperti Elga," katanya.
Sementara juara junior man elite diraih pebalap asal Australia Kyle Green. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016