Tulungagung (Antara Jatim) - Panitia ujian nasional tingkat SMA sederajat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur,  menyatakan naskah UN berbasis kertas di wilayahnya masih kurang dua amplop yang masing-masing berisi 21 bendel.  atau  kekurangan semuanya sebanyak 42 bendel.
    
"Ada kekurangan (soal) untuk mata ujian fisika dan sosiologi masing-masing satu amplop," kata Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung Heru Mudjiono dikonfirmasi saat distribusi naskah UN SMA sederajat di Mapolres Tulungagung, Sabtu.
    
Selain ada kekurangan, menurut Heru,  berdasar hasil perhitungan dan pemilahan yang dilakukan panitia UN juga mendapati adanya kelebihan soal pada mata ujian ekonomi dan kimia dengan jumlah masing-masing satu amplop.
    
Ia menduga, ketidakcocokan jumlah kebutuhan per mata pelajaran yang diujikan dalam UN berbasis kertas itu karena panitia tingkat provinsi salah memasukkan jumlah amplop berisi naskah dan lembar kertas jawaban UN, sehingga terjadi kesalahan silang.
    
"Kami sudah konfirmasikan ke panitia tingkat provinsi dan maksimal besok (Minggu, 3/4) sore akan kami ambil kekurangannya di Kediri," ujarnya.
    
Sambil menunggu tambahan naskah soal tersebut, kata Heru, proses distribusi naskah UN dari ruang penyimpanan sementara di Mapolres Tulungagung menuju subrayon-subrayon sekolah tetap dilakukan.
    
Pantauan Antara, pengambilan soal oleh masing-masing panitia subrayon sekolah dilakukan sejak Sabtu pagi hingga siang.
    
Proses pengambilan hingga distribusi ke ruang penyimpanan sementara di mapolsek masing-masing subrayon dilakukan dengan pengawasan ketat aparat kepolisian.
    
Naskah-naskah soal yang masih terbungkus dalam amplop-amplop bersegel dan diwadahi kardus langsung dimasukkan ke dalam gudang atau ruang penyimpanan di setiap mapolsek lalu ditutup rapat.
    
"Naskah ujian baru akan didistribusikan ke sekolah-sekolah penyelenggara UN pada hari H pelaksanaan ujian antara mulai Senin (4/4) hingga Kamis (7/4), satu jam sebelum UN dilaksanakan pukul 07.00 WIB," ujarnya.
    
Heru menegaskan tidak ada kebocoran soal selama proses distribusi berlangsung hingga menjelang digelarnya ujian nasional berbasis kertas pada 4-7 April.

Ujian nasional jenjang SMA sederajat di Tulungagung akan diikuti oleh 10.544 siswa yang tersebar di 52 lembaga pendidikan tingkat SMA/MA/SMK. Rinciannya, SMA/MA sebanyak 5.364 siswa dan SMK sebanyak 5.180 siswa.

Tidak semua sekolah menyelenggarakan ujian nasional berbasis naskah kertas atau "paper based test".

Dari total 52 lembaga penyelenggara UN, kata Heru, ada sebanyak 13 lembaga yang menyelenggarakan UN berbasis komputer atau "computer based test". (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016