Malang (Antara Jatim) - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mendorong para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Malang, Jawa Timur, lebih gencar dalam melakukan promosi usaha secara "online" atau daring di media sosial.

"Saya lihat industri kecil menengah di Kota Malang ini cukup potensial dan harus segera dipromosikan secara digital (daring), baik di Instagram, Youtube maupun Twitter dengan konten yang menarik, sehingga orang bisa menemukan produknya dengan mudah," kata Menteri Perdagangan (Mendag) di Balai Kota Malang, Jumat.

Selain mudah ditemukan, lanjutnya, biaya promosi melalui media sosial ini juga cukup mudah dan efektif, bahkan berbiaya murah. Industri kecil menengah yang dimaksud Mendag adalah industri tempe dan produk olahannya di Purwantoro dan industri keramik di Dinoyo.

Menurut Mendag, ada dua langkah lagi yang dapat dilakukan untuk membuka peluang bagi produk industri kecil menengah agar dapat diekspor. Pertama, inovasi dan terobosan dalam bidang branding dan kedua meningkatkan skala ekonomi.

Ia mengatakan jika ingin menembus pasar ekspor, pelaku usaha harus memikirkan keberlanjutan produksi untuk jangka waktu yang lebih panjang.

Menyinggung regulasi yang cukup panjang terkait usaha perdagangan, Mendag mengatakan saat ini pemerintah pusat sedang fokus melakukan deregulasi dalam segala bidang, termasuk dalam dunia perdagangan. Sebab, makin banyak regulasi yang harus ditempuh, akan mempersulit dunia industri untuk berkembang.

Apalagi, katanya, regulasi yang menjadi acuan hukum tersebut banyak yang bertabrakan. "Dalam dunia usaha manufaktur saja, kita sedang upayakan pangkas regulasi, nah dalam dunia digital yang baru ini, kita mencoba untuk mengurangi hal itu," ujarnya.

Mendag mengaku khawatir jika terlalu banyak regulasi, nantinya akan mempersulit tumbuh kembangnya dunia industri digital. "Kita sudah tidak lagi membentuk sistem regulasi, karena yang diinginkan presiden saat ini adalah membangun budaya toleran agar kita bisa berinovasi dengan baik," ucapnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016