Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 15 seniman muda dari empat Kota Besar di Jawa Timur memamerkan 30 karya seni rupa dengan tema "Art Akulturasi" di Galeri Seni "House of Sampoerna" (HoS) Surabaya, 1-23 April.

"Pameran ini menggabungkan seniman-seniman muda dari Semarang, Solo, Surabaya, dan Pasuruan dengan mengangkat seni rupa lukis, drawing, monoprint, seni grafis dan ilustrasi," kata penggagas Koalisi Berseni, Ebby Dwijaya, di Surabaya, Kamis.

Ia menjelaskan Art Akulturasi merupakan penggambaran dari budaya masing-masing Kota yang dipadukan dengan keadaan zaman sekarang, kemudian divisualisasikan ke dalam karya seni rupa.

"Pengunjung bukan hanya menikmati budaya lokal setiap daerah, namun bisa menikmati keunikan gambar yang mengangkat permasalahan generasi muda dengan budaya asing," katanya.

Salah satu lukisan yang dipamerkan dengan tema "Wong Jowo Ilat Londho" karya Agung Prabowo menggabungkan makanan luar negeri seperti Mc Donald dengan makanan khas Pasuruan seperti klepon dan sego punel.

"Karya ini memberikan gambaran ikon Mc Donald dengan wajah Semar (punakawan) yang gambar Semar-nya diganti dengan wajah Mc Donald," katanya.

Karya Agung itu mengajak pengunjung pameran untuk mengetahui bahwa budaya asing dengan makanan siap sajinya sudah menjadi makanan pokok untuk warga Indonesia, sedangkan makanan tradisional sudah mulai dikesampingkan oleh masyarakat.

Untuk karya kedua dengan tema "Ancaman" menyajikan budaya Indonesia yang digambarkan ke bentuk robot kemudian sengatan lebah yang menggambarkan budaya asing.

"Karya kedua ini memceritakan bahwa budaya Indonesia yang begitu banyak dikalahkan dengan budaya asing yang baru masuk namun sudah mengakar pada rakyat Indonesia," katanya.

Lain halnya dengan karya "Face Identity" yang menceritakan tentang media yang berperan penting dalam menanamkan budaya Korea kepada masyarakat melalui televisi.

"Gambar perempuan Korea dengan arang pada kanvas kemudian dibingkai hitam ini memberikan gambaran kekhawatiran seniman terhadap budaya Korea yang mengakar pada anak muda zaman sekarang," kata seniman asal Semarang, Doni Febriana.

Ia bercerita lukisan ini mengajak pengunjung untuk lebih aktif melihat tayangan yang disajikan televisi, bukan hanya kecantikan atau ketampanan artis, tetapi juga latar belakang budaya yang dibawa.

Pameran itu juga menyediakan karya bersama yang menyediakan tempat selfie pengunjung kemudian dicetak dan dipajang oleh penyelenggara.

"Koalisi Berseni yang terdiri dari seniman muda Kota besar ini menggagas pameran berkelanjutan untuk menyatukan seniman muda berpotensi di berbagai wilayah agar lebih terbuka terhadap budaya lokal." kata Ebby Dwijaya. (*)

Pewarta: Hesty Putri Utami

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016