Batam, (Antara) - Pemerintah Pusat bersama Provinsi Kepri akan membangun Balai Pelatihan Tenaga Kerja di Pulau Bulang Kota Batam untuk melatih mantan TKI yang dideportasi atau calon TKI agar memiliki keahlian sebelum bisa disalurkan lagi.
"Kami sudah bertemu dengan BNP2TKI. Menurut mereka deportasi dan pengembalian TKI bermasalah ke daerah asal tidak memberikan solusi. Sehingga di Batam akan dibangun balai latihan bagi mantan TKI, calon TKI yang ingin menyeberang melalui Batam namun tidak memiliki keterampilan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Zarefriadi di Kantor BP Batam, Rabu.
Ia mengatakan, kemungkinan balai yang dilengkapi dengan asrama tersebut akan mulai dibangun pada 2017 meski hingga saat ini luas bangunan dan luas lahan yang digunakan belum dipastikan.
"Yang pasti di Pulau Bulang Batam. Luas bangunan dan luas lahan belum dipastikan. Namun harapan kami minimal 20 hektare lahannya," kata dia.
Selain untuk pelatihan mantan dan calon TKI, kata dia, Balai tersebut juga bisa difungsikan untuk melatih calon tenaga kerja dari Batam agar mampu bersaing dalam mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahliannya.
"Ini ibarat pelayanan terpadu satu pintu. Semua pelatihan disitu. Harapannya mantan dan calon TKI serta masyarakat usia produktif bisa memiliki keahlian sesuai dengan kebutuhan kerja. Kenapa untuk TKI? karena Batam merupakan salah satu pintu keluar TKI dari berbagai daerah ke Malaysia, Singapura dan negara lain. Deportasi TKI bermasalah juga melalui Kepri," tutur Zaref.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami sudah bertemu dengan BNP2TKI. Menurut mereka deportasi dan pengembalian TKI bermasalah ke daerah asal tidak memberikan solusi. Sehingga di Batam akan dibangun balai latihan bagi mantan TKI, calon TKI yang ingin menyeberang melalui Batam namun tidak memiliki keterampilan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Zarefriadi di Kantor BP Batam, Rabu.
Ia mengatakan, kemungkinan balai yang dilengkapi dengan asrama tersebut akan mulai dibangun pada 2017 meski hingga saat ini luas bangunan dan luas lahan yang digunakan belum dipastikan.
"Yang pasti di Pulau Bulang Batam. Luas bangunan dan luas lahan belum dipastikan. Namun harapan kami minimal 20 hektare lahannya," kata dia.
Selain untuk pelatihan mantan dan calon TKI, kata dia, Balai tersebut juga bisa difungsikan untuk melatih calon tenaga kerja dari Batam agar mampu bersaing dalam mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahliannya.
"Ini ibarat pelayanan terpadu satu pintu. Semua pelatihan disitu. Harapannya mantan dan calon TKI serta masyarakat usia produktif bisa memiliki keahlian sesuai dengan kebutuhan kerja. Kenapa untuk TKI? karena Batam merupakan salah satu pintu keluar TKI dari berbagai daerah ke Malaysia, Singapura dan negara lain. Deportasi TKI bermasalah juga melalui Kepri," tutur Zaref.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016