Jember (Antara Jatim) - Pasien terduga (suspect) demam berdarah dengue (DBD) yang tersebar di seluruh pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, selama Januari-Maret 2016 mencapai 901 orang.
"Laporan yang kami terima sebanyak 901 pasien suspect DBD, namun setelah dicek di laboratorium yang positif DBD sebanyak 197 orang selama tiga bulan terakhir," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL) Dinas Kesehatan Jember Dyah Kusworini di Jember, Rabu.
Menurut dia, sebanyak 197 pasien yang positif DBD tersebut tersebar di tiga rumah sakit daerah dan 50 puskesmas di Jember, namun sebanyak tiga pasien di antaranya meninggal dunia.
"Kecamatan yang menjadi endemis DBD di Jember masih kawasan kota yakni Kecamatan Sumbersari, Patrang, dan Kaliwates, sedangkan di wilayah selatan seperti Kecamatan Puger, Kencong, dan Gumukmas juga banyak terdapat pasien DBD," tuturnya.
Ia menjelaskan jumlah kasus penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut mulai menunjukkan penurunan pada Maret 2016, namun masyarakat diimbau tetap menjaga kebersihan lingkungan untuk menekan penyebaran jentik nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
"Kami terus menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) selama musim hujan mengguyur di Kabupaten Jember, sehingga tidak ada lagi jentik nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang biak," katanya.
Sementara Humas Dinkes Jember Yumarlis mengatakan peningkatan kasus DBD biasanya puncaknya terjadi pada bulan Januari, namun pada Januari 2016 tercatat hanya 61 pasien positif DBD dan satu pasien meninggal dunia, sedangkan pada Januari 2015 tercatat sebanyak 296 penderita dan tiga pasien meninggal dunia.
"Tahun ini tren DBD mengalami penurunan karena kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sudah meningkat dan kewaspadaan keluarga untuk membawa pasien suspect DBD ke pelayanan kesehatan juga baik, sehingga dapat tertangani dengan sejak dini," tuturnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk segera membawa penderita DBD yang memiliki gejala demam tinggi, timbul bintik merah, mual dan pusing ke pelayanan kesehatan terdekat.
"Orang tua harus selalu waspada, apabila anak-anaknya menderita gejala DBD seperti demam dan terdapat bintik merah, sehingga harus langsung dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016