Surabaya (Antara Jatim) - Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kemeristekdikti, menyatakan Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya (Unusa) bisa menerima mahasiswa program magister (S2) keperawatan mulai tahun akademik 2016-2017.

Kepastian ini disampaikan Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kemeristekdikti, Dr Patdono Suwignjo, M.Eng. Sc, saat melakukan visitasi di Kampus B Unusa Surabaya, Jumat.

"Kami akan memberikan izin sepanjang telah memenuhi persyaratan teknis administratif dan akademik. Biasanya kendalanya pada tidak adanya tempat praktek dan dosen yang memenuhi persyaratan," katanya.

Menurut Patdono, program magister di bidang kesehatan, kini memang ditawarkan kepada perguruan tinggi yang dianggap mampu untuk melaksanakan, karena saat ini ada 36.000 tenaga dosen rumpun ilmu kesehatan yang belum S2.

Bahkan, ada dari mereka yang masih D3, sedangkan masa transisi sebagaimana amanat UU Guru dan Dosen bahwa dosen minimal harus S2, telah berakhir pada Desember 2015.

"Untuk menjawab persoalan itulah maka Pemerintah dalam hal ini Kemristek Dikti, memberikan kesempatan dan sekaligus memberikan tugas kepada perguruan tinggi yang dianggap mampu untuk membuka program magister di bidang kesehatan. Unusa kami anggap mampu," katanya.

Hingga kini, kata Patdono, baru ada 12 program magister untuk bidang kesehatan, yang tentu sangat kurang jika dibandingkan dengan 36 ribu tenaga dosen rumpun ilmu kesehatan yang belum S2.

"Solusi yang dijalankan Pemerintah adalah melalui program percepatan untuk membuka program magister, baik keperawatan maupun kebidanan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, mengatakan, pihaknya siap untuk menerima mahasiswa program magister keperawatan, meski Unusa menjadi satu-satunya PTS di Jawa Timur yang mendapatkan mandat untuk menyelenggarakan program S2 keperawatan.

"Ini perlu kita syukuri, karena ke depan program S2 Keperawatan sangat dibutuhkan, bukan hanya untuk mengisi tenaga dosen yang mensyaratkan minimal berijazah S2, tapi juga rumah sakit membutuhkan lulusan ini untuk tingkat manajerial," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016