Surabaya  (Antara Jatim) - Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jawa Timur mencetak ribuan kader "muharrik" (penggerak) untuk mendampingi petani dan nelayan Nahdliyin.

"Kegiatan lokakarya muharrik ini harus didukung sepenuhnya, karena mayoritas warga NU adalah petani," kata Ketua PWNU Jatim, KH. Hasan Mutawakkil Alallah, di Surabaya, Minggu.

Di sela lokakarya dan pelatihan pembangunan masyarakat pedesaan di Surabaya pada 18-20 Maret 2016 itu, ia mengharapkan ikhtiar meningkatkan kapasitas "muharrik" itu akan menjawab tantangan di bidang perkembangan usaha sumber daya hayati pedesaan.

"Untuk pengembangan usaha sumber daya hayati pedesaan, seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan kelautan itu perlu pendampingan dari para 'muharrik'," katanya.

Sementara itu, ketua pelaksana, Ach. Wazir Wicaksono, menilai para Muharrik Tani-Nelayan itulah yang akan memperkuat komunitas tani-nelayan yang mandiri dan peduli kelestarian lingkungan tanpa meninggalkan spiritualitas.

"Mulai tahun 2013-2015, kami menggelar pelatihan setiap tahun. Kami sudah memiliki 1.900 kader Muharrik Tani-Nelayan Nahdliyyin yang siap mengembangkan usaha sumber daya hayati yang ramah lingkungan," katanya.

Kali ini, lokakarya diikuti 120 kader Muharrik dari Banyuwangi, Bondowoso, Kencong, Mojokerto, Jombang, Kota Batu, Sidoarjo, Malang, Bangil, Blitar, Tulungagung, Kediri, Ponorogo, Ngawi, Nganjuk, Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.

"Kader muharrik tani dan nelayan itu tidak hanya dibekali secara materi tentang cara bercocok tanam, perawatan tanah dan perdagangan, tetapi muharrik juga dibekali untuk bisa mendampingi petani dan nelayan dalam berwirausaha," katanya.

Selain itu, kader muharrik diberi wawasan untuk bisa menerapkan jiwa spiritual agar memiliki pengetahuan yang cukup mengenai dasar-dasar Pembangunan Perdesaan Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan serta Rahmatan Lil Alamin.

"Jadi, pelatihan ini penting bagi para Muharrik untuk meningkatkan kualitas dan tantangan pembangunan perdesaan yang mandiri dan Rahmatan Lil Alamin dengan pondasi ilmu pengetahuan dan spiritualitas ala NU," katanya. (*)

Pewarta: Hesty Putri Utami

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016