Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengharapkan pembangunan Bandar Udara Purboyo di Malang mulai dikerjakan pada awal 2017 karena dinilai sangat dibutuhkan untuk penerbangan komersial.

"Semoga pada awal tahun depan sudah mulai dikerjakan proses pembangunannya dan sebelum 2019 selesai, sebab ini sangat mendesak," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Sebagai langkah percepatan pembangunan, orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu meminta proses "Detailed Engineering Design (DED)" dikebut.

Saat ini, kata dia, DED mulai disusun seiring disetujuinya lahan milik TNI Angkatan Laut untuk digunakan sebagai pengganti Bandara Abd Saleh Malang tersebut.

"Permasalahan di Abd Saleh itu ada di cuaca saat malam hati yang selalu berembun karena tanahnya mengalami penguapan sehingga tidak bisa melayani rute kecuali siang sehingga sulit ditetapkan sebagai bandara internasional," ucapnya.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menjelaskan Bandara Purboyo yang berlokasi di kawasan Malang Selatan itu dibangun untuk melengkapi jalur lintas selatan (JLS) yang dijadwalkan pada 2019 telah tersambung.

Meski berada di jarak sekitar 60 kilometer dari bandara lama, namun nantinya pesawat-pesawat besar bisa mendarat karena lokasinya lebih luas dan dekat dengan jalur lintas selatan.

Dengan demikian, peruntukan Bandara Abd Saleh usai pengembangan akan diserahkan kembali ke TNI AU untuk kepentingan militer.

Dengan disiapkannya Bandara Purboyo maka nantinya Jatim akan memiliki 10 bandara, yakni Juanda Surabaya di Sidoarjo, Abd Saleh di Malang, Blimbingsari di Banyuwangi, Notohadinegoro di Jember, Iswahyudi di Madiun, Trunojoyo di Sumenep, Harun-Tohir di Bawean Gresik.

Sedangkan, tiga bandara lainnya masih dalam proses pembangunan, yaitu di Malang, Pulau Kangean dan Bojonegoro. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016