Malang, (Antara Jatim) - Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini segera memiliki swalayan ikan pertama dan terbesar di wilayah Malang raya dengan sistem layaknya pusat perbelanjaan.
"Meski sistemnya seperti di pusat perbelanjaan besar, harga yang ditawarkan pada konsumen jauh lebih murah karena disesuaikan dengan harga dari tangan pertama, baik nelayan maupun pembudidaya (petani ikan)," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Malang Hadi Santoso di Malang, Senin.
Hadi Santoso yang akrab dipanggil Sony itu, menjelaskan swalayan ikan akan menampung aneka jenis produk ikan air tawar (budi daya) dan ikan laut yang dipasok langsung dari nelayan di wilayah Malang raya. Harga jual ikan di swalayan tersebut, juga terjangkau karena akan disesuaikan dengan harga dari tangan pertama.
Hingga saat ini, Kota Malang memiliki 28 kelompok tani ikan air tawar dengan produksi jenis gurame, patin, lele, dan nila.
"Keberadaan swalayan ikan ini sangat perlu mengingat konsumsi ikan warga di Malang raya cukup tinggi, sehingga diharapkan bisa menjadi pusat penyedia ikan segar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Pihaknya juga sedang mengusahakan agar swalayan itu nantinya bisa beroperasi 24 jam, sebab tidak semua orang membutuhkan ikan pada pagi dan siang hari.
Khususnya pedagang, katanya, banyak yang membutuhkan ikan pada dini hari.
"Jadi kita ingin memfasilitasi itu semua," ucapnya
Menyinggung pengawasan terhadap pasokan ikan dari nelayan maupun pembudi daya, Sony mengatakan dilakukan secara ketat dengan mengutamakan pedoman aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
Minimal, ujarnya, ikan stok dibekukan dalam lemari pendingin bersuhu nol derajat untuk membunuh kuman.
"Ikan yang diutamakan yang sudah berupa ikan fillet, namun ikan segar juga ada, yakni ikan lele, gurami, dan patin. Sistem transaksinya nanti juga akan dibuat satu pintu seperti di pusat perbelanjaan besar, tapi ini dengan harga petani yang pastinya terjangkau," ujarnya.
Ia mengatakan akan ada petugas khusus yang mengecek kualitas, keamanan dan kesehatan ikan-ikan yang masuk ke swalayan.
"Tak hanya itu, kami juga siapkan ikan hias dan berbagai jenis ikan olahan," katanya.
Saat ini, pasar swalayan yang memanfaatkan eks-gedung benih ikan itu masih dalam proses renovasi namun sudah hampir rampung, bahkan awal April nanti bakal diresmikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Meski sistemnya seperti di pusat perbelanjaan besar, harga yang ditawarkan pada konsumen jauh lebih murah karena disesuaikan dengan harga dari tangan pertama, baik nelayan maupun pembudidaya (petani ikan)," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Malang Hadi Santoso di Malang, Senin.
Hadi Santoso yang akrab dipanggil Sony itu, menjelaskan swalayan ikan akan menampung aneka jenis produk ikan air tawar (budi daya) dan ikan laut yang dipasok langsung dari nelayan di wilayah Malang raya. Harga jual ikan di swalayan tersebut, juga terjangkau karena akan disesuaikan dengan harga dari tangan pertama.
Hingga saat ini, Kota Malang memiliki 28 kelompok tani ikan air tawar dengan produksi jenis gurame, patin, lele, dan nila.
"Keberadaan swalayan ikan ini sangat perlu mengingat konsumsi ikan warga di Malang raya cukup tinggi, sehingga diharapkan bisa menjadi pusat penyedia ikan segar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Pihaknya juga sedang mengusahakan agar swalayan itu nantinya bisa beroperasi 24 jam, sebab tidak semua orang membutuhkan ikan pada pagi dan siang hari.
Khususnya pedagang, katanya, banyak yang membutuhkan ikan pada dini hari.
"Jadi kita ingin memfasilitasi itu semua," ucapnya
Menyinggung pengawasan terhadap pasokan ikan dari nelayan maupun pembudi daya, Sony mengatakan dilakukan secara ketat dengan mengutamakan pedoman aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
Minimal, ujarnya, ikan stok dibekukan dalam lemari pendingin bersuhu nol derajat untuk membunuh kuman.
"Ikan yang diutamakan yang sudah berupa ikan fillet, namun ikan segar juga ada, yakni ikan lele, gurami, dan patin. Sistem transaksinya nanti juga akan dibuat satu pintu seperti di pusat perbelanjaan besar, tapi ini dengan harga petani yang pastinya terjangkau," ujarnya.
Ia mengatakan akan ada petugas khusus yang mengecek kualitas, keamanan dan kesehatan ikan-ikan yang masuk ke swalayan.
"Tak hanya itu, kami juga siapkan ikan hias dan berbagai jenis ikan olahan," katanya.
Saat ini, pasar swalayan yang memanfaatkan eks-gedung benih ikan itu masih dalam proses renovasi namun sudah hampir rampung, bahkan awal April nanti bakal diresmikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016