Probolinggo (Antara Jatim) - Kawasan kaldera atau lautan pasir berbisik Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dibersihkan oleh ratusan orang dari berbagai pihak, sebelum kawasan itu resmi dibuka kembali untuk objek wisata pada Sabtu (12/3).

"Hari ini dilakukan kegiatan bersih-bersih kaldera Gunung Bromo dari sampah erupsi dengan melibatkan berbagai pihak," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari saat dihubungi dari Probolinggo, Jumat.

Bersih-bersih lautan pasir Gunung Bromo melibatkan petugas TNBTS, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Probolinggo, sukarelawan, forum pimpinan di tingkat kecamatan setempat, pelajar di Kecamatan Sukapura, Himpunan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia, Himpunan Pramuwisata, masyarakat pelaku wisata, Tagana, Kemensos, dan Kodim 0820 Probolinggo.

"Kegiatan bersih-bersih itu merupakan rangkaian kegiatan pembukaan kawasan wisata Bromo pascaerupsi dan kegiatan selametan di kawasan Bromo juga sudah dilakukan pada Kamis (10/3)," tuturnya.

Menurut dia, kerja bakti membersihkan kaldera gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut dilakukan sekaligus untuk memperbaiki jalur dan rambu-rambu yang terdampak lahar dingin akibat tingginya curah hujan di kawasan setempat.

"Banyak sampah yang menumpuk selama kaldera Bromo ditutup selama erupsi seiring dengan meningkatnya status Bromo menjadi siaga beberapa waktu lalu, sehingga harus dibersihkan untuk kenyamanan wisatawan yang akan berkunjung ke Gunung Bromo," katanya.

Titik lokasi yang dibersihkan meliputi padang savana, lautan pasir, dan kawasan di bawah tangga menuju kawah Gunung Bromo. 

"Objek wisata Gunung Bromo yang menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Jatim akan dibuka secara resmi pada Sabtu (12/3), sehingga seluruh kawasan harus dibersihkan dan rambu-rambu yang rusak diperbaiki, agar wisatawan mancanegara dan domestik merasa nyaman saat berkunjung ke Bromo," ujarnya menambahkan.

Ia menjelaskan kendaraan bermotor dapat memasuki kawasan Tengger Laut Pasir dengan menaati peraturan yang berlaku dan pihak TNBTS akan memberlakukan pengaturan jalur kendaraan bermotor, jalur kuda, dan jalur pejalan kaki, sehingga diimbau wisatawan menggunakan jalur-jalur tersebut.

Status Gunung Bromo yang berada di Kabupaten Probolinggo diturunkan dari siaga (level III) menjadi waspada (level II) pada 26 Februari 2016 pukul 13.00 WIB karena aktivitas gunung api tersebut menurun baik secara visual maupun seismik.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016