Surabaya (Antara Jatim) - Provinsi Jawa Timur siap mengekspor produk olahan minuman berupa air
kelapa ke Los Angeles (LA), Amerika Serikat, karena permintaan pasar
setempat dan menjadi salah satu produk terlaku.
"Ini adalah peluang besar meningkatkan kesejahteraan pelaku industri," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan usai bertemu Konsul Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles, Umar Hadi, di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis.
Nantinya, air kelapa asal Jatim yang masuk ke pasar Los Angeles harus melalui proses seleksi yang ketat dan tidak sembarangan karena mempengaruhi kualitas ekspor.
Sebenarnya, kata dia, tidak hanya air kelapa yang diminati pasar Los Angeles, tapi beberapa olahan minuman lainnya, seperti jus sirsak atau teh daun sirsak, maupun beberapa makanan olahan.
"Tapi kemasannya tidak boleh sembarangan dan kualitasnya sangat layak. Segala keterbatasan produk distribusi hingga pengemasan produk Jatim harus dicarikan solusi," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut menjelaskan, berdasarkan neraca perdagangan Jatim ke AS pada 2015 kurun waktu Januari hingga November mengalami surplus sekitar 525,38 juta dolar AS, dengan nilai ekspor sebesar 1.731,61 juta dolar AS atau menyumbang sebesar 11,33 persen dari total ekspor Jatim.
Menurut dia, komoditi utama ekspor non-migas meliputi produk pertanian, pengolahan kayu, makanan dan minuman, pengolahan alumunium, besi, baja hingga mesin-mesin otomotif.
Sementara itu, KJRI di Los Angeles Umar Hadi mengakui pasar di AS sedang meminati air kelapa dan menjadi salah satu produk minuman terlaku.
"Produk makanan dan minuman olahan menjadi produk yang layak ekspor ke AS dan segera dilakukan segala prosesnya, termasuk pengemasan produk sesuai standar," katanya.
Selain itu, produk furniture juga menjadi andalan pelaku usaha asal Jatim untuk dipasarkan ke AS seiring tingginya permintaan pasar.
Khusus produk makanan dan minuman, pada 2015 ekspor Indonesia ke AS mencapai 1,5 miliar dolar AS atau naik 10 persen dari tahun sebelumnya.
"Diperkirakan pasar makanan dan minuman ini akan terus tumbuh sekitar empat persen," katanya.
Sedangkan untuk produk kayu yang dijadikan furniture, pada 2015 nilai ekspornya mencapai 495 juta dolar AS atau naik sekitar tiga persen, dan diperkirakan lima tahun mendatang jumlah mampu tumbuh sekitar 3,5 persen.
Di sisi lain, KJRI akan membawa importir dari Los Angeles ke Jawa Timur untuk mempresentasikan sekaligus melihat langsung produk-produk asal Jatim yang layak dipasarkan ke luar negeri.
"Rencananya pada Oktober 2016, sejumlah pengusaha AS datang dan tampi di hadapan 1.000 UMKM asal Jatim. Bentuk acaranya dikemas melalui Festival UMKM Ekspor," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim I Made Sukartha. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Ini adalah peluang besar meningkatkan kesejahteraan pelaku industri," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan usai bertemu Konsul Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles, Umar Hadi, di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis.
Nantinya, air kelapa asal Jatim yang masuk ke pasar Los Angeles harus melalui proses seleksi yang ketat dan tidak sembarangan karena mempengaruhi kualitas ekspor.
Sebenarnya, kata dia, tidak hanya air kelapa yang diminati pasar Los Angeles, tapi beberapa olahan minuman lainnya, seperti jus sirsak atau teh daun sirsak, maupun beberapa makanan olahan.
"Tapi kemasannya tidak boleh sembarangan dan kualitasnya sangat layak. Segala keterbatasan produk distribusi hingga pengemasan produk Jatim harus dicarikan solusi," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut menjelaskan, berdasarkan neraca perdagangan Jatim ke AS pada 2015 kurun waktu Januari hingga November mengalami surplus sekitar 525,38 juta dolar AS, dengan nilai ekspor sebesar 1.731,61 juta dolar AS atau menyumbang sebesar 11,33 persen dari total ekspor Jatim.
Menurut dia, komoditi utama ekspor non-migas meliputi produk pertanian, pengolahan kayu, makanan dan minuman, pengolahan alumunium, besi, baja hingga mesin-mesin otomotif.
Sementara itu, KJRI di Los Angeles Umar Hadi mengakui pasar di AS sedang meminati air kelapa dan menjadi salah satu produk minuman terlaku.
"Produk makanan dan minuman olahan menjadi produk yang layak ekspor ke AS dan segera dilakukan segala prosesnya, termasuk pengemasan produk sesuai standar," katanya.
Selain itu, produk furniture juga menjadi andalan pelaku usaha asal Jatim untuk dipasarkan ke AS seiring tingginya permintaan pasar.
Khusus produk makanan dan minuman, pada 2015 ekspor Indonesia ke AS mencapai 1,5 miliar dolar AS atau naik 10 persen dari tahun sebelumnya.
"Diperkirakan pasar makanan dan minuman ini akan terus tumbuh sekitar empat persen," katanya.
Sedangkan untuk produk kayu yang dijadikan furniture, pada 2015 nilai ekspornya mencapai 495 juta dolar AS atau naik sekitar tiga persen, dan diperkirakan lima tahun mendatang jumlah mampu tumbuh sekitar 3,5 persen.
Di sisi lain, KJRI akan membawa importir dari Los Angeles ke Jawa Timur untuk mempresentasikan sekaligus melihat langsung produk-produk asal Jatim yang layak dipasarkan ke luar negeri.
"Rencananya pada Oktober 2016, sejumlah pengusaha AS datang dan tampi di hadapan 1.000 UMKM asal Jatim. Bentuk acaranya dikemas melalui Festival UMKM Ekspor," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim I Made Sukartha. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016