Surabaya (Antara Jatim) – Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur mengajari anak-anak melihat gerhana dengan teropong guna memenuhi rasa penasaran tentang gerhana matahari.
"Anak-anak harus mengetahui lebih awal tentang gerhana matahari agar tidak merasa penasaran dan mendapat pengetahuan tentang posisi bulan serta matahari melalui teleskop," kata Wakil Ketua LFNU Arif Amrullah di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Rabu.
Dosen Unsuri Surabaya ini menjelaskan pemberian pengetahuan kepada anak-anak tentang bentuk gerhana menjadi salah satu rangkaian dalam menghormati fenomena langka gerhana matahari yang terjadi setiap 30 tahun sekali di Indonesia.
"Penyambutan gerhana matahari di Al-Akbar dilakukan dengan Shalat Gerhana Matarahari secara berjamaah, lalu bagi-bagi kacamata, nonton bareng gerhana dan melihat gerhana secara langsung dengan teleskop," katanya.
Selain itu pengetahuan untuk anak-anak dengan melihat gerhana melalui teleskop adalah pembelajaran secara visual sehingga anak-anak bisa bercerita kepada temannya dengan pengalaman secara langsung, penjelasan Arif.
Dalam pelaksanaan edukasi kepada anak-anak ini, Arif menjelaskan posisi bulan dan matahari dengan penggambaran warna hitam adalah bulan dan yang terang adalah matahari saat tergambar di dalam monitor kamera teleskop.
Wakil ketua LFNU ini memberikan penjelasan bahwa antusias dari anak-anak setelah Shalat Gerhana untuk melihat posisi bulan dan matahahari melalui teleskop dengan antrean panjang di menit-menit terakhir saat gerhana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Anak-anak harus mengetahui lebih awal tentang gerhana matahari agar tidak merasa penasaran dan mendapat pengetahuan tentang posisi bulan serta matahari melalui teleskop," kata Wakil Ketua LFNU Arif Amrullah di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Rabu.
Dosen Unsuri Surabaya ini menjelaskan pemberian pengetahuan kepada anak-anak tentang bentuk gerhana menjadi salah satu rangkaian dalam menghormati fenomena langka gerhana matahari yang terjadi setiap 30 tahun sekali di Indonesia.
"Penyambutan gerhana matahari di Al-Akbar dilakukan dengan Shalat Gerhana Matarahari secara berjamaah, lalu bagi-bagi kacamata, nonton bareng gerhana dan melihat gerhana secara langsung dengan teleskop," katanya.
Selain itu pengetahuan untuk anak-anak dengan melihat gerhana melalui teleskop adalah pembelajaran secara visual sehingga anak-anak bisa bercerita kepada temannya dengan pengalaman secara langsung, penjelasan Arif.
Dalam pelaksanaan edukasi kepada anak-anak ini, Arif menjelaskan posisi bulan dan matahari dengan penggambaran warna hitam adalah bulan dan yang terang adalah matahari saat tergambar di dalam monitor kamera teleskop.
Wakil ketua LFNU ini memberikan penjelasan bahwa antusias dari anak-anak setelah Shalat Gerhana untuk melihat posisi bulan dan matahahari melalui teleskop dengan antrean panjang di menit-menit terakhir saat gerhana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016