Trenggalek (Antara Jatim) - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anton Setiadji memimpin kegiatan bakti sosial polisi bersama komisi konservasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dengan menanam 150 ribu bibit pohon aneka jenis di Desa Trebis, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Sabtu.
    
Acara yang juga dihadiri sejumlah perwira menengah di lingkup Polda Jatim, jajaran Forum Pimpinan Daerah Trenggalek termasuk Bupati Emil Elestianto Dardak serta Kapolres Trenggalek, AKBP Made Agus Pramana tersebut juga ditandai dengan kegiatan pembuatan sumur resapan atau biopori di sekitar sumber air Desa Terbis.
    
"Tujuan utama kegiatan yang dikemas dalam program 'police humanity care' ini adalah mendorong upaya konservasi lingkungan agar sumber mata air terjaga," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Setiadji usai acara.
    
Karena membawa misi konservasi itulah, lanjut kapolda, kegiatan penanaman 150 ribu pohon digelar bekerja sama dengan jajaran BBWS Brantas serta Pemda Trenggalek.
    
Harapannya, kata dia, supaya gerakan penanaman pohon dan pembuatan sumur resapan menjadi contoh yang bisa diikuti seluruh masyarakat Trenggalek.
    
"Kalau semua menanam pohon dan sistem biopori dilakukan secara masif, tentu potensi kekeringan yang kerap melanda wilayah ini bisa diminimalkan," ujarnya.
    
Senada, Ketua Komisi Konservasi Tim Koordinasi Pengelola Sumber Daya Air BBWS Brantas, Huddin Alsoni mengatakan, gerakan penanaman 150 ribu pohon di sekitar sumber mata air Desa Terbis bertujuan untuk menjaga agar kondisi lingkungan sekitar sumber mata air tetap lestari.
    
Selain itu, lanjut dia, model konservasi air dengan membuat sumur resapan serta sistem "rapes" juga diharapkan efektif dalam menampung air hujan dalam tanah, sehingga sumber air di sekitarnya tetap lestari.
    
"Upaya konservasi ini sengaja dilakukan karena wilayah Kecamatan Panggul menjadi salah satu daerah yang paling banyak mengalami kekeringan saat kemarau," ujar Huddin Alsoni.
    
Dalam kegiatan itu sendri ada beberapa jenis bibit tanaman yang ditanam di sekitar lokasi sumber mata air Terbis, di antaranya tanaman trembesi, akasia, mahoni, berringin, pucung, jambe merah, polo, duren, cengkeh serta sirsat.
    
Jenis-jenis tanaman kayu tahunan itu diharapkan mampu menjaga kelestarian sumber air yang menjadi tumpuan warga Panggul saat musim kering.
    
"Untuk mengantisipasi kekeringan di saat kemarau, kami juga membuat sejumlah sampel pembuatan sumur biopori di masing-masing rumah penduduk sekaligus melatih mereka mengeloa air hujan dengan sistem 'rapes'," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016